Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Luar Negeri Swasta 17,4 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 28/02/2009, 17:38 WIB

BANDUNG, SABTU - Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI), Made Sukada mengatakan, utang luar negeri (LN) milik swasta yang jatuh tempo pada 2009 senilai 17,4 miliar dollar AS. "Ini (utang) berdasarkan data BI yang didasarkan loan agreement (persetujuan pinjaman) milik swasta," katanya, dalam pelatihan wartawan perbankan yang diadakan BI di Bandung, Sabtu (28/2).
   
Menurut dia, jumlah utang luar negeri yang jatuh tempo tersebut masih dalam taraf yang bisa dikendalikan. "Apalagi kan kebanyakan tidak dibayar tunai lunas, biasanya masih bisa direstrukturisasi  (diperpanjang)," katanya.
   
Sukada mengatakan, perpanjangan waktu pembayaran utang biasa terjadi di swasta. "Biasanya karena memang kedekatan bisnis, atau merupakan anak perusahaannya, sehingga bisa diperpanjang," katanya.
   
Made Sukada berharap, hal ini tidak akan menekan nilai tukar rupiah. "Kita sudah siap, dan mereka kan tidak serta merta semua langsung membayar utang, kan ada jangka waktunya sendiri-sendiri," katanya.
   
Sementara itu terkait nilai tukar rupiah, menurut dia, saat ini tekanan eksternal sangat kuat. Hal ini karena adanya penarikan dana oleh AS guna menutupi kerugian yang di derita negeri Abang Sam tersebut akibat krisis keuangan hebat yang terjadi karena subprime mortgage (krisis kredit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah), katanya.
  
Ia menambahkan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat jika restrukturisasi ekonomi Amerika Serikat selesai. Namun ia belum dapat memprediksikan sampai kapan proses restrukturisasi ekonomi Amerika selesai. "Hingga saat ini tidak ada yang mengetahui kapan krisis di AS itu mulai dapat dipulihkan," katanya.
   
Menurut dia, pihaknya sebagai otoritas moneter, akan terus berda di pasar dan siap untuk mengendalikan rupiah. "Kita tetap ada, yang penting tidak terjadi gejolak yang dalam baik menguat terlalu tajam atau melemah terlalu tajam, tidak baik untuk sektor riil," katanya.
   
Made mengatakan, posisi cadangan devisa 18 Februari 2009 senilai 51,06 miliar dollar AS, setara dengan 4,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. "Cadangan devisa kita cukup kuat," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com