Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persepatuan Serap 160.000 Tenaga Kerja Baru

Kompas.com - 03/03/2009, 00:33 WIB

 

 

BANDUNG, SENIN - Penyerapan tenaga kerja bidang persepatuan di Indonesia dapat bertambah hingga 160.000 orang pada tahun 2009. Penyediaan lapangan kerja itu dilakukan melalui peningkatan pangsa pasar sepatu lokal disertai kebijakan pemerintah yang mendukung.

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko di Bandung, Senin (2/3), mengatakan, sebagian besar pasar dalam negeri saat ini dikuasai sepatu impor. Nilai perdagangan sepatu nasional sekitar Rp 25 triliun per tahun dan Rp 15 triliun atau 60 persen diantaranya diraih produk impor.

Eddy, mengatakan, nilai perdagangan untuk sepatu lokal akan ditingkatkan dari Rp 10 triliun pada tahun-tahun sebelumnya menjadi Rp 15 triliun pada 2009.

Jadi, kenaikan pangsa pasar produk lokal yang diharapkan dari 40 persen menjadi 60 persen dengan penambahan nilai Rp 5 triliun, katanya.

Peningkatan pangsa pasar itu bisa menambah lapangan pekerjaan minimal untuk 100.000 orang, bahkan diprediksi bisa mencapai 160.000 orang. Pada tahun 2008, jumlah tenaga kerja dalam bidang persepatuan sekitar Rp 800.000 orang dan tidak berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di Jawa Barat, jumlah tenaga kerja di bidang persepatuan sekitar 160.000 orang dan diperkirakan bertambah sekitar 30.000 orang.

Menurut Eddy, peningkatan nilai dan tenaga kerja itu diyakini dapat diraih bila disertai konsistensi kebijakan pemerintah yang mendukung seperti pembatasan pintu masuk produk impor melalui lima pelabuhan, diwajibkannya pegawai negeri sipil menggunakan sepatu lokal, dan lain-lain.

Sentra-sentra sepatu terbesar berada di Jawa Timur, Jabar , dan Banten. Di Jabar, daerah sentra sepatu antara lain Bandung, Karawang, dan Bogor.

Selain menambah lapangan kerja, kinerja ekspor diperkirakan dapat dipertahankan. Target ekspor sepatu nasional pada tahun 2008 sekitar 1,7 miliar dollar AS dengan realisasi 1,83 miliar dollar AS. Angka itu naik dibandingkan realisasi tahun 2007 sekitar 1,64 miliar dollar AS.

Nilai ekspor tahun 2009 diperk irakan tak banyak berubah dibandingkan 2008. "Kami semula khawati r ada pengurangan tenaga kerja tapi melalui kebijakan pemerintah yang mendukung, kami yakin ada kenaikan," katanya. Adapun nilai ekspor Jabar pada tahun 2008 sekitar 313 juta dollar AS dan diperkirakan tak jauh berbeda dengan 2009.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com