Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Fiber Optik, PowerTel Rangkul Investor Timteng

Kompas.com - 03/03/2009, 13:31 WIB

JAKARTA, SELASA — Penyedia jasa infrastruktur backbone internet, PT Power Telecom (PowerTel), masih butuh dana sekitar 17 juta dollar AS untuk membangun jaringan fiber optik fase pertama. Demikian diungkap Deputy President Director PowerTel Temi Efendi di sela acara Forum Ekonomi Islam Dunia di Jakarta, Selasa (3/3).

"Untuk membangun proyek tersebut kami melakukan dalam dua fase," kata Temi. Fase pertama yang sudah berjalan bulan lalu ini, kata Temi, masih membutuhkan dana 30 juta dollar AS. "Untuk itu kami meminta bantuan ICD (Islamic Coorporation for the Development of the Private Sector) untuk mendanainya," kata Temi.

Menurut Temi, ICD sendiri hanya bisa mencairkan dana 12-13 juta dollar AS. Untuk sisanya, kata Temi, ICD menjanjikan kepada PowerTel untuk memperkenalkan proyek ini kepada para investor di Timur Tengah. "Kami minta supaya kekurangan dana ini ditangani dulu oleh mereka," kata Temi.

ICD akan mencairkan dana tersebut, kata Temi, jika sistem yang dipakai adalah murabaha bukan istishna. Murabaha adalah sistem perbankan syariah yang intinya bahwa kesepakatan jual beli didapat dengan mengadakan perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. adapun istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang melalui pesanan. Pembuat barang berkewajiban memenuhi pesanan pembeli sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati.

Temi mengatakan bahwa pembangunan jaringan fiber optik fase pertama ini mulai dari Jakarta lalu ke Cikampek, Semarang, Solo, dan berhenti di Yogyakarta. Dari Solo dilanjutkan ke Madiun lalu ke Surabaya. Total jaraknya mencapai 850 km. "Mudah-mudahan sebelum Agustus tahun ini sudah selesai," kata Temi.

Total biaya yang dibutuhkan untuk membiayai fase pertama dan kedua, kata Temi, mencapai 80-100 juta dollar AS. Dana tersebut, sebagaimana diyakini Temi, bisa membangun jaringan fiber optik di seluruh Jawa yang panjangnya mencapai 3.664 km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com