Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Malaysia Incar Jarak

Kompas.com - 03/03/2009, 14:06 WIB

JAKARTA, SELASA — Upaya untuk diversifikasi energi terus dilakukan pemerintah dengan menggalakkan kapasitas produksi jatropha (jarak) untuk pengganti crude palm oil (CPO). 

Menurut Menteri Pertanian Anton Apriyantono, kebutuhan untuk biofuel sangat besar sehingga masih memerlukan banyak hasil produksi jarak. Saat ini, pemerintah memang memprioritaskan produksi jarak untuk pangan, baru setelah itu diprioritaskan untuk biofuel.

"Prioritas utama adalah pangan dan setelah itu baru biofuel. Produksinya kan terlalu banyak, daripada dibuang lebih baik diolah menjadi biofuel," kata Anton di sela World Islamic Economic Forum di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/3).

Anton menyebut saat ini kapasitas terpasang untuk biofuel sebesar 2,5 juta ton.
Sementara itu, dalam forum, Chairman Malaysia Palm Oil Board Dato Sabri Ahmad menyatakan tertarik untuk membeli tanaman jarak dari Indonesia. Menurutnya, lahan pertanian di Malaysia tidak cocok untuk jenis tanaman tersebut. 

"Kebutuhan biodiesel terus meningkat. Dan lahan pertanian Malaysia tidak cocok untuk tanaman ini," ujarnya. Menurut Ahmad, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan produksi jarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com