NEW YORK, KOMPAS.com — Raksasa perbankan Amerika Serikat yang sedang bermasalah, Citigroup, mulai meraih laba kembali pada awal 2009 setelah mengalami kerugian pada tahun lalu, demikian menurut memo internal dari CEO Citigroup Vikram Pandit.
"Citi memperoleh keuntungan selama dua bulan pertama 2009 dan memiliki kinerja quarter-to-date terbaik kami sejak kuartal ketiga 2007," kata Pandit dalam memo yang diterima Selasa (11/3) oleh AFP.
Namun, Pandit juga mengingatkan bahwa masih terdapat satu bulan lagi dari akhir kuartal. "Volatilitas pasar dapat mengubah hasil itu," tuturnya.
Citi pernah menjadi perusahaan keuangan terbesar di dunia yang terpukul oleh subprime mortgage real estat dan krisis kredit sehingga harus dibantu oleh modal Pemerintah AS. Citi mengalami kerugian selama lima kuartal berturut-turut dan defisit pada 2008 sebesar 18,72 miliar dollar AS.
Memo Pandit itu mengatakan, Citi telah mengurangi dengan tajam aset berisikonya dan meningkatkan cadangannya untuk kerugian pinjaman. Sebagai hasilnya, ia mengatakan yakin perusahaan itu akan melalui apa yang dikenal sebagai "uji mental" oleh administrasi AS terhadap perusahaan keuangan sebagai bagian dari paket penyelamatan besar-besaran untuk sektor tersebut.
"Kami telah melakukan uji mental kami sendiri dengan menggunakan asumsi bahwa lebih pesimistis dari yang telah diuraikan Fed (Federal Reserve) dan kami percaya diri tentang kekuatan modal kami," katanya.
Pandit mengatakan, harga saham Citi,yang berada pada kisaran 1 dollar AS dalam perdagangan saat ini bukan merupakan indikasi kekuatan keuangan Citi. Menurutnya, bila dihitung berdasarkan "nilai buku" atau asetnya, perusahaan itu seharusnya bernilai sekitar 3,82 dollar AS per saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.