Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Verifikasi Perusahaan Penerima Stimulus

Kompas.com - 19/03/2009, 10:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu lagi kabar baik bagi industri nasional. Pemerintah segera mengucurkan stimulus bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) untuk komponen elektronik, otomotif, telematika, dan galangan kapal dalam waktu dekat ini. Saat ini, pemerintah tengah memverifikasi perusahaan yang telah mengajukan diri untuk memperoleh stimulus itu. Verifikasi dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia.

Berdasarkan data Depperin, untuk sektor otomotif dan elektronika masing masing ada sepuluh produsen yang mengajukan diri untuk memperoleh stimulus BMDTP. Sementara industri galangan kapal sebanyak sembilan perusahaan. "Sekarang perusahaan yang mengajukan BMDTP itu sedang diverifikasi oleh badan yang pemerintah tunjuk," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Budi Dharmadi, Rabu (18/3).

Proses verifikasi berlangsung setelah pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) tentang BMDTP. Khusus untuk industri galangan kapal, Menkeu menerbitkan Permenkeu tersendiri bernomor 29/2009. Dalam peraturan itu disebutkan, sebanyak 209 nomor HS bahan baku komponen kapal yang masih bergantung produk impor dibebaskan dari bea masuk.

Pada tahun ini, stimulus BMDTP untuk industri elektronika mencapai Rp 235 miliar, industri otomotif  Rp 700 miliar, galangan kapal Rp 151 miliar, dan industri telematika Rp 50 miliar.

Pemerintah sengaja mengucurkan stimulus BMDTP, khusus untuk pembelian bahan baku. Tujuannya agar industri mudah memperoleh bahan baku yang berdampak pada peningkatan produksi mereka. Sebab, selama ini masih banyak bahan baku yang tetap harus dipasok dari impor. Padahal, dengan kondisi krisis menyebabkan kinerja industri melemah dan tak sanggup menanggung lonjakan harga bahan baku impor.

Harga bahan baku impor dipicu karena antara lain pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Belum lagi mereka juga harus membayar bea masuk (BM), seperti BM bahan baku atau komponen elektronik dan otomotif berkisar 5-15 persen. "Dengan fasilitas ini, bahan baku akan lebih murah sehingga produsen bisa menyesuaikan harga jika ingin memaksimalkan penjualan," kata Direktur Industri Elektronik Depperin Syarif Hidayat.

Bagi industri elektronik dan otomotif, bahan baku impor cukup membebani biaya produksi. Selama ini, industri elektronik masih mengimpor bahan baku berupa kompresor, motor, plastik, tembaga, dan kapasitor untuk produk audio. Sedangkan industri otomotif nasional masih mengimpor bahan baku berupa piston dengan presisi tinggi, busi internal, serta blok mesin.

Ternyata, berdasarkan data Depperin, perusahaan besar nasional banyak yang mengajukan kucuran stimulus ini. Buktinya, dari sepuluh produsen besar elektronik yang mengajukan untuk memperoleh stimulus antara lain Panasonic, LG, Sharp, dan Maspion. Sedangkan untuk Otomotif antara lain Toyota, Daihatsu, dan Suzuki.

Sementara untuk industri galangan kapal domestik yang telah mengajukan proposal verifikasi antara lain PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT Daya Radar Utama, PT IKI, PT Adiluhung, PT Ben Sentausa, PT Dumas, PT PAL Indonesia, dan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS). (Nurmayanti/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com