Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tak Terpengaruh Aktivitas Krakatau

Kompas.com - 12/05/2009, 04:15 WIB

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di pesisir Pantai Carita Kabupaten Pandeglang dan Anyer Kabupaten Serang hingga saat ini tidak terpengaruh meningkatnya aktivitas letusan dan kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung.
    
"Saya sedikitpun tidak merasa takut meletusnya Gunung Anak Krakatau yang lokasinya sekitar 42 kilometer," kata Edi Junaedi (40) warga Carita, Kabupaten Pandeglang, Senin (11/5).
    
Edi mengatakan, hingga saat ini warga pesisir pantai merasa tenang dan tidak begitu panik mendengar letusan Gunung Anak Krakatau.
    
Letusan Gunung Anak Krakatau tidak menimbulkan gelombang tsunami, meskipun frekuensi letusan dan kegempaan meningkat.
    
Oleh karena itu, dirinya dan warga lainnya biasa-biasa saja saat mendengar isu yang menyesatkan akan terjadi gelombang tsunami.  "Saya dan warga tidak terpengaruh oleh isu-isu yang menyesatkan seputar letusan Anak Gunung Krakatau," katanya.
    
Dia menyebutkan, saat ini warga pesisir seperti biasa melakukan aktivitas sehari-hari, walaupun aktivitas Anak Krakatau meningkat.
    
Kegempaan vulkanik dan letusan Gunung Anak Krakatau tidak berdampak terhadap masyarakat pesisir Pantai Carita.
    
Begitu pula Uni (45) warga Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, mengaku dirinya saat ini tidak begitu panik meskipun meningkatnya aktivitas letusan dan kegempaan Gunung Anak Krakatau.
    
Menurut dia, pihaknya sebagai warga yang tinggal di pesisir Pantai Anyer tentu hingga saat ini hidup normal dan tidak merasa takut akan terjadi gelombang tsunami akibat letusan Anak Krakatau. "Sejak saya kecil hingga dewasa tidak merasa terganggu adanya letusan Anak Krakatau," ujarnya.
    
Sementara itu, berdasarkan keterangan Pos pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, menunjukkan alat seismometer sepanjang Minggu (10/5) terekam letusan dan kegempaan vulkanik mencapai 261 kali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com