Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI Perjuangan: Jangan Tiba-tiba Ada BLT Tahun 2014

Kompas.com - 03/08/2009, 13:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi masyarakat miskin yang selama ini dikategorisasi penerima bantuan langsung tunai (BLT), tampaknya harus memendam harapan untuk kembali mendapat uang 'instan' itu. Sebab, pada RAPBN 2010 yang disampaikan Presiden SBY, Senin (3/8), pemerintah tidak mengalokasi anggaran guna penyaluran BLT.

"Harus ada suatu kejelasan (mengenai BLT). Jangan nanti 2010 sampai 2013 tidak ada BLT, 2014 ada BLT. Jadi ini harus ada perencanaan dan komitmen. Padahal kita tahu warga kita kadang-kadang yang terakhir yang diingat," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/8).

Padahal, program seperti BLT dan PNPM Mandiri, menurutnya sangat mempengaruhi pilihan rakyat. "Urusan-urusan seperti ini agar tidak menjadi hal yang bersifat politis tapi harus benar-benar untuk membantu rakyat kecil," kata anggota Komisi XI DPR ini.

PDI Perjuangan berpandangan, perlu tidaknya program BLT dilanjutkan, tergantung pada situasi masyarakat. Menurutnya, harus ada kombinasi dalam penyalurannya, bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

Ketua DPR Agung Laksono berpendapat, penyaluran BLT masih diperlukan saat ini. "Kita bisa melihat perkembangannya. Kalau perlu dipertahankan dan apabila keadaan sudah teratasi tidak perlu. Tapi untuk sekarang, BLT masih diperlukan," ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com