Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ladang Emas dari Abon Tuna

Kompas.com - 22/08/2009, 07:58 WIB

Hasilnya, produk abon tuna juga sukses merambah keluar DIY melalui 23 agen Khansa Food. Kota-kota yang telah dipasok, seperti Jakarta, Lampung, Bali, Malang, Padang, Kalimantan, bahkan sampai ke Singapura.

Dari awalnya dikerjakan secara manual, berkat perkembangan usahanya itu, Indah kini telah memiliki empat mesin produksi abon tuna dengan kapasitas produksi berkisar 30-60 kg per hari yang dikerjakan empat orang tenaga kerja.

Rempah-rempah

Jenis produk yang dibuat kini juga berkembang menjadi nugget, bakso, dan otak-otak, yang kesemuanya tetap berbahan dasar tuna. Semua produk itu, kata Indah, tidak menggunakan MSG (monosodium glutamat) atau penyedap makanan berbahan kimia.

Indah mengatakan, yang digunakannya sebagai kunci rasa abon adalah paduan dari berbagai rempah-rempah nusantara yang diolahnya. ”Saya tidak bisa sebutkan apa saja rempah-rempahnya karena rahasia perusahaan,” kata perempuan yang sarjana arsitektur ini.

Sebenarnya, berbagai jenis ikan dapat diolah menjadi abon, tetapi Indah memilih ikan tuna karena daging yang tebal dan mudah diperoleh. Tuna juga punya kandungan gizi tinggi karena mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang berkhasiat memperkecil risiko serangan jantung dan meningkatkan kecerdasan.

”Kalau ikan tenggiri terlalu mahal, ikan gabus banyak durinya, ikan marlin susah didapat,” ujarnya. Ikan tuna yang diolah juga tidak sembarangan karena harus berberat minimal 50 kg. Jika beratnya kurang dari itu, seratnya akan mudah hancur ketika diolah menjadi abon.

Saat ini, Indah masih bermimpi untuk meluaskan jaringan pemasaran ke seluruh Indonesia dan luar negeri. Dengan produknya itu, ia juga berharap bisa ikut menyukseskan program gerakan makan ikan yang digalakkan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com