JAKARTA, KOMPAS.com — Research In Motion (RIM) tak mau terlalu lama menggantungkan nasibnya di tangan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo). Senin (31/8) kemarin, produsen BlackBerry ini telah mengirimkan surat pernyataan sesuai syarat Depkominfo. Alhasil, jika semua lancar, "Minggu pertama September pembekuan sertifikasi bisa dibuka lagi," tandas Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto.
Pemerintah meminta RIM untuk membuat surat pernyataan berisi beberapa poin penting. Salah satunya adalah mengenai kepastian layanan servis BlackBerry di jaringan reparasi milik mereka.
Gatot mengatakan, layanan purnajual itu sengaja ditekankan sebagai tindakan pencegahan agar tak terjadi masalah di kemudian hari. "Jadi kami tahu siapa yang harus kami kejar dan kami mintai pertanggungjawaban," ujar Gatot, Senin (31/8).
Gatot bilang, setelah surat pernyataan diterima Sekretaris Jenderal Depkominfo sekaligus Plt Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar, prosedur selanjutnya adalah disposisi tugas kepada beberapa instansi terkait, seperti Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan serta Bea Cukai.
Secara sepintas, dalam surat pernyataan yang dikirim kemarin sore, Gatot mengatakan, RIM telah memenuhi segala syarat sesuai permintaan Depkominfo.
Selain itu, Depkominfo juga mendorong RIM untuk turut memerhatikan nasib layanan purnajual bagi BlackBerry, yang diperdagangkan sejumlah distributor resmi tetapi tidak berafiliasi secara langsung dengan RIM. "Sedikitnya ada 47 distributor yang secara sah mengantongi izin tersebut," ungkap Gatot.
Untungnya, RIM telah membuka diri terhadap jaringan perdagangan di Indonesia, sepanjang diakui oleh Depdag dan Depkominfo. "RIM menyanggupi memberikan fasilitas reparasi dan menjalin hubungan bisnis dengan distributor itu. Sebelumnya kan mereka tidak mau tahu," ujar Gatot.
"Kami akan selalu berusaha untuk memenuhi persyaratan di 165 negara di mana RIM beroperasi," imbuh juru bicara RIM kepada Kontan.
Selama ini RIM hanya mengakui tujuh distributor di Indonesia yang berafiliasi langsung, yakni Indosat, Indosat Mega Media (IM2), Telkomsel, XL, Natrindo Telepon Seluler (Axis), Malifax Indonesia, dan Erajaya Swasembada, pengelola gerai Erafone. (Nadia Citra Surya/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.