Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Digital Native vs Digital Immigrant

Kompas.com - 13/09/2009, 15:49 WIB

Mereka yang pertama kali memakai avatar sebagai identitas, mereka yang pertama kali merasakan nikmatnya SMS atau Chatting ketimbang berbicara langsung, mereka yang pertama kali merasakan enaknya bisa jadi jurnalisnya media besar, dan mereka juga adalah generasi pertama yang membajak lagu-lagu ke dalam bentuk MP3.

Saat ini, memang seperti ada jurang diantara keduanya mengingat cara mereka melakukan sosialisasi dan mempelajari sesuatu sangatlah berbeda. Kaum pribumi di era New Wave, belajar dari apa yang mereka lihat di screen dan bersosialisasi lewat komunitas online.

Mereka berbicara dengan bahasa mereka sendiri. Maka dari itu, implikasinya adalah pemasar harus melakukan pendekatan yang sesuai dan dapat dimengerti. Bumi sebagai Legacy Planet sudah bertransformasi jadi New Wave Planet.

Kalau di Planet Legacy ada Negara-negara yang menimbulkan Silo yang sifatnya vertikal yang namanya negara, sekarang batas-batas negara itu makin kabur di Planet New Wave ini. Definisi Pri dan Non-Pri pun berubah.

Di Planet New Wave, yang disebut pribumi adalah mereka yang Digital Native. Sedangkan Non-Pri adalah Digital Immigrant. Jadi tidak lagi tergantung Bangsa dan Negara lagi. Dan di Planet New Wave yang sangat Horizontal, para Pribumi-nya sudah semakin tidak peduli pada isu Suku, Agama, Ras dan Aliran atau SARA ! karena mereka dipersatukan oleh teknologi Web 2.0 yang bersifat Networking bukan Broadcasting.

Maka dari itu, di era New Wave ini, semakin banyak konsumen yang fasih berbicara dengan bahasa digital. Memang kalau dilihat sudah banyak dari mereka para marketer yang sudah fasih berbicara 'bahasa digital,' namun banyak pula yang saja datang ke dunia digital dan masih beradaptasi dengan lingkungan baru ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com