Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Dukung Greenpeace

Kompas.com - 15/11/2009, 14:15 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Sekitar 300 warga Semenanjung Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (15/11), mendatangi Kamp Perlindungan Iklim Greenpeace dan menyatakan dukungan agar para penggiat lingkungan itu tidak keluar dari hutan rawa gambut itu.
     
Ratusan warga yang terdiri dari orangtua hingga anak-anak itu tiba di Kamp Greenpecae sekitar pukul 12.00 WIB menggunakan perahu kayu berukuran besar. Ketika sampai di dermaga dan berjalan kaki menuju kamp yang berjarak sekitar 100 meter, mereka meneriakkan yel "Hidup Greenpeace" dan menyatakan dukungan agar para aktivis lingkungan yang mendirikan kamp di tepi Sungai Kampar itu tidak hengkang.
     
Beberapa wanita juga terlihat menangis dan ketika sampai di kamp mereka langsung memeluk para aktivis yang sedang bersiap-siap membereskan peralatan untuk hengkang dari areal tersebut. "Saya sangat sedih begitu mengetahui polisi meminta agar Greenpeace meninggalkan Semenanjung Kampar ini," ujar seorang warga, Devi (20), sambil menangis sesenggukan.
     
Dia mengatakan, jumlah warga yang menolak kehadiran organisasi lingkungan hidup di area lahan gambut Semenanjung Kampar itu tidaklah banyak. Sejak para penggiat lingkungan itu hadir dan kemudian mendirikan kamp perlindungan iklim, pengetahuan warga menjadi bertambah tentang ancaman kerusakan hutan, khususnya di daerah itu.
     
"Yang menolak itu mereka yang dipengaruhi perusahaan yang hadir di sini. Padahal, kami mulai tahu arti pentingnya hutan dan ancaman bahaya lingkungan," katanya.
     
Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Zulfahmi, mengaku, pihaknya belum mengetahui maksud dan tujuan ratusan warga yang datang menyesaki kamp yang juga dijadikan tempat bermalam.


"Rekan-rekan aktivis sedang berkemas meninggalkan lokasi itu sesuai batas waktu terakhir yang diberikan aparat kepolisian pada Minggu pukul 18.00 WIB dengan ancaman evakuasi paksa. Kami belum tahu maksudnya warga datang untuk apa, tapi sebagian barang kami sudah berada di perahu dan teman-teman yang lain sedang berkemas," ujarnya.
     
Sehari sebelumnya, Greenpeace memutuskan hengkang dari hutan rawa gambut Semenanjung Kampar dan mengosongkan kamp perlindungan iklim sebagai buntut dari penyegelan alat berat milik PT Riau Andalan Pulp and Paper dan terjadinya pro dan kontra warga setempat akibat kehadiran mereka.
   
Semenanjung Kampar di Riau memiliki lebih dari 700.000 hektar hutan rawa gambut sehingga menjadikannya salah satu hutan dataran rendah terbesar di Sumatera. Kawasan ini merupakan habitat bagi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan beberapa spesies yang terancam punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com