ATHENA, KOMPAS.com - Setelah AS dan Jepang, kini Yunani menambah daftar negara yang mencapai rekor baru soal jumlah akumulasi utang. Wakil Menteri Keuangan Yunani Filippos Sahinidis, Kamis (10/12) di hadapan parlemen, mengatakan, utang negara mencapai 300 miliar euro (sekitar 450 miliar dollar AS). PM George Papandreou langsung meminta semua partai mengadakan pertemuan membahas krisis utang. Tujuannya untuk menenangkan pasar di negara yang juga pengguna mata uang euro. Masalahnya, krisis utang Yunani menggetarkan bursa sezona euro, sekumpulan negara di Uni Erropa pengguna euro. Pengakuan soal skala utang yang besar itu muncul setelah seorang pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) mengingatkan tidak akan ada dana talangan dari negara lain di zona euro. PM Yunani mendapatkan tantangan dari rakyat soal perampingan pengeluaran. Dengan tekanan baru ini, dia mengatakan pemerintah kini siap dengan program yang tidak populer. Dia mengingatkan utang telah mengancam negara. Pada tahap ini, kesepakatan nasional amat diperlukan untuk mengatasi semua masalah ini,” kata Papandreou kepada Presiden Karolos Papoulias. Papandreou mengatakan, pertemuan partai-partai dilakukan pekan depan. Pesan kuat yang hendak disampaikan adalah keadaan tidak normal dan tindakan pembersihan ekonomi harus dilakukan.