Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat "Doing Business" Indonesia Naik, tapi ...

Kompas.com - 15/12/2009, 11:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peringkat Indonesia dalam laporan Doing Business 2010 yang diluncurkan International Finance Corporation (IFC) naik menjadi 122 dari tahun lalu yang ada di ranking 129. Demikian laporan yang dimuat dalam situs salah satu grup Bank Dunia tersebut, Selasa (15/12/2009).

Menurut Associate Operations Officer Investment Climate Advisory Service IFC Sandra Pranoto, data Doing Business Indonesia untuk pertama kalinya disurvei di luar ibu kota Jakarta.

"Laporan ini tidak hanya dapat memberikan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai penerapan kebijakan usaha di Indonesia, tetapi juga memungkinkan kota-kota di Indonesia untuk memperbandingkan kebijakan usaha dengan kota-kota lainnya yang disurvei dan dengan 183 perekonomian di dunia," ucap Sandra, Senin kemarin.

Meski naik, kemudahan berbisnis di Indonesia ternyata masih jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang satu kawasan.

Singapura kembali menjadi surga bagi pengusaha yang ingin membuka usaha baru atau mengembangkan bisnis mereka dengan menduduki peringkat pertama secara empat kali berturut-turut, diikuti oleh Selandia Baru pada peringkat kedua, dan Hongkong menempati peringkat tiga menggeser Amerika Serikat, dalam tiga besar negara paling mudah dalam membuka bisnis.

Sementara Thailand memperbaiki peringkatnya dari 13 tahun lalu menjadi 12. Sedangkan Malaysia turun dari 20 ke peringkat 23. Kemudian Vietnam di posisi 93 serta Brunei Darussalam berada di peringkat 96.

Indonesia hanya unggul dari Filipina yang berada di posisi 144 dan Kamboja yang menempati peringkat 145.

Indikator-indikator yang digunakan IFC dalam melaksanakan Doing Business di Indonesia 2010, antara lain, fokus pada peraturan-peraturan yang terkait dengan siklus hidup suatu perseroan terbatas domestik berukuran kecil-menengah, didasarkan pada skenario yang telah terstandardisasi, dan fokus kepada sektor formal.

Pengumpulan datanya sendiri dilakukan dengan mengikuti metodologi yang digunakan dalam laporan Doing Business global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com