Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada yang Gesek Kartu Kredit

Kompas.com - 03/01/2010, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Walaupun Bank Indonesia, sesuai Peraturan BI No 11/11/PBI/2009 tentang Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), telah memerintahkan penggunaan kartu kredit berteknologi chip sebagai salah satu alat pembayaran per 1 Januari 2010, tetapi hingga kini sejumlah toko-toko mewah di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta masih melayani penggunaan kartu kredit berteknologi magnetic stripe atau gesek.

Hal ini terlihat sesuai pantauan Kompas.com di toko-toko mewah di tiga pusat perbelanjaan di Jakarta, yaitu di Plaza Senayan, Senayan City, dan Plaza Semanggi, Minggu (3/1/2010). "Di sini (Sogo Department Store), kartu kredit magnetik dan chip masih bisa," ujar Lestari, petugas kasir, Minggu.

Petugas kasir lainnya, Dizah, mengatakan, hingga Sabtu kemarin masih ada beberapa pelanggan yang menggunakan kartu kredit magnetik sebagai alat pembayaran. Dizah mengaku, mesin kartu kredit magnetik pun masih tersedia di department store tersebut.

Hal senada disampaikan Fitriani, petugas kasir di Debenhams di Senayan City. "Kartu kredit magnetik masih bisa. Tapi nanti, pada laporan kasir, kami memberikan catatan bahwa transaksi pelanggan itu (pengguna kartu kredit magnetik) diizinkan karena yang bersangkutan belum punya kartu kredit chip," ujarnya.

Fitriani menambahkan, mayoritas pelanggan di tempatnya telah mendapat sosialisasi penggunaan kartu kredit berteknologi chip dari bank penerbit. Dengan demikian, hanya beberapa pelanggan yang masih menggunakan kartu kredit magnetik. "Itu pun karena mereka mengaku belum sempat mengurus pembuatan kartu yang baru. Apalagi, kemarin kan libur panjang," ujarnya.

Penggunaan kartu kredit magnetik pun masih dapat dilakukan di Centro Department Store, Toko Buku Gramedia, gerai kopi Starbucks, dan lainnya. "Di sini masih bisa dua-duanya. Mesinnya masih ada," ujar Vera, petugas kasir di Centro.

Menurut pengakuan mereka, mesin kartu kredit berteknologi chip telah diterima sejak tahun lalu. Bahkan, mereka telah melayani pembayaran dengan menggunakan kartu kredit berteknologi chip jauh hari sebelum 1 Januari 2010.

Penggunaan kartu kredit berteknologi chip dipercaya lebih aman dan mencegah pemalsuan kartu atau fraud. Kartu berteknologi teranyar ini dimasukkan sedemikian rupa pada mesin khusus pembaca identitas chip bernama electronic data capture.

Saat ini, dari total 10.262.331 kartu kredit yang diterbitkan oleh 20 bank penerbit, tinggal 41.177 kartu yang masih berteknologi magnetik.

Deputi Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran BI Sri Suparni mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi terhadap bank penerbit kartu kredit yang belum mengubah teknologi kartu kredit menjadi chip hingga tenggat waktu yang diberikan. Sanksi tersebut mulai dari teguran hingga pencabutan izin penerbitan kartu kredit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com