Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santoso dan Emping Jagung dari NTT

Kompas.com - 01/02/2010, 09:11 WIB

Santoso mempekerjakan 10 tenaga kerja lokal dengan gaji Rp 650.000-Rp 1,5 juta per bulan. Akan tetapi, mereka sangat sulit beradaptasi. Meski sudah kerja 1-3 tahun bekerja, mereka harus terus dituntun.

Hampir setiap pekan ia diminta para pimpinan satuan kerja perangkat daerah setempat memberikan pemahaman mengenai wirausaha kepada lulusan sarjana di NTT. Santoso selalu menekankan kekayaan sumber daya alam di NTT dan bagaimana mengolahnya.

Ada sejumlah sumber daya alam NTT yang terbuang, seperti ijuk dari enau, buah lontar, asam Jawa, rebung bambu, pohon bambu, kayu putih, dan jerami. Padahal, semua ini bisa dikelola untuk menghasilkan uang yang sangat memadai.

Ia memberikan contoh orang-orang sukses berwiraswasta seperti bisnis makanan ringan, kerajinan industri rumah tangga, dan mebel. Keuntungan di bidang ini lebih menjanjikan daripada menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Menjadi PNS juga harus bertarung dengan ribuan lulusan sarjana dan sekolah menengah.

"Saya ingin bangun sikap optimisme masyarakat bahwa di NTT banyak peluang usaha. Saya justru bicara terus terang mengenai keuntungan yang saya dapatkan dari usaha emping jagung ini guna membangun naluri bisnis mereka," katanya.

Masyarakat NTT juga bisa berwiraswasta, hanya mereka butuh pendampingan dan modal usaha. Pemerintah tak hanya bicara, tetapi juga beri modal dan bimbingan kepada masyarakat.

Santoso berencana membangun pabrik emping jagung di Kota Kupang dengan produksi 30 ton jagung butir per hari dan menyerap tenaga kerja sekitar 3.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com