Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Indonesia Rajin Menabung

Kompas.com - 11/02/2010, 10:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mayoritas konsumen Indonesia atau sebanyak 65 persennya tercatat rajin menabung. Demikian disampaikan Catherine Eddy, Executive Director Consumer Research AC Nielsen, saat jumpa pers di Mayapada Tower, Jakarta, Kamis (11/2/2010). Data tersebut terungkap dalam survei Nielsen Global Consumer yang dirilis hari ini. 

"Masyarakat Asia adalah penabung yang baik. Sekitar 65 persen dari konsumen Indonesia mengatakan bahwa tabungan adalah salah satu cara mereka memanfaatkan uang tunai," katanya. 

Adapun untuk negara lainnya, seperti Hongkong tercatat sekitar 71 persennya memanfaatkan uangnya untuk ditabung. Kemudian Filipina sekitar 68 persen, Singapura 66 persen, India sekitar 65 persen, Taiwan sekitar 64 persen, China 63 persen, Malaysia 63 persen, Jepang 59 persen, dan Thailand sebanyak 59 persen.

Selain ditabung, konsumen Indonesia juga menempatkan cadangan dananya di reksa dana. Di sisi lain, pada kuartal akhir tahun 2009, tercatat sekitar 39 persen konsumen Indonesia membelanjakan dananya untuk liburan atau naik 7 persen dibandingkan pada kuartal III-2009.

Nielsen juga mencatat bahwa 37 persen konsumen Indonesia memanfaatkan cadangan tunainya untuk membeli handphone atau teknologi baru."Ini tidak mengherankan mengingat kecintaan orang Indonesia dengan handphone," tuturnya.

Adapun konsumen China dan Singapura diperkirakan akan membelanjakan uang mereka untuk liburan di paruh pertama tahun 2010. Pengeluaran pada liburan di Hongkong dan Singapura naik hampir 10 persen antara bulan Juni dan Desember tahun lalu.

Di India, di mana makanan menyumbang 58 persen dari pengeluaran rumah tangga dibandingkan dengan hanya 10-15 persen di negara-negara Barat terkaya, kenaikan harga pangan menjadi perhatian utama dan memengaruhi daya beli konsumen India.

Walaupun ekonomi India diperkirakan tumbuh pada tahun 2010, India telah mengalami masa yang buruk yang mengakibatkan peningkatan harga pangan dan tagihan belanja yang lebih tinggi bagi konsumen. Hal ini memiliki dampak langsung pada kepercayaan konsumen dan ketersediaan pendapatan tambahan.

Survei Nielsen ini meneliti kepercayaan konsumen, perhatian-perhatian utama dan kebiasaan belanja, dilakukan di antara lebih dari 17.500 konsumen di 29 pasar, seperti Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Amaerika Utara pada 4-18 Desember 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com