Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Minta PLN Lebih Efisien

Kompas.com - 26/03/2010, 20:12 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha menolak dalih PT PLN menaikkan tarif listrik yang sudah lama tidak berubah. Pengusaha mendesak badan usaha milik negara tersebut meningkatkan efisiensi dan menambah jumlah pelanggan untuk meningkatkan pendapatan.

Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi seusai penandatangan kesepakatan tripartit sektor ritel, komunikasi, dan informasi di Jakarta, Jumat (26/3/2010). Kesepakatan antara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Asosiasi Pekerja (Aspek) Indonesia, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bertujuan meningkatkan daya saing dan produktivitas kerja.

"Tidak betul PLN tidak pernah menaikkan tarif listrik selama tujuh tahun. Selama ini mereka menaikkan tarif listrik dengan berbagai cara, tarif multiguna lah dan lain-lain. Kami minta PLN membereskan inefisiensi di dalam," kata Sofjan.

Seperti diberitakan Kompas (9/3/2010), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, tarif dasar listrik akan naik pada Juli 2010 sebesar 15 persen. Hal itu sudah memperhitungkan nilai subsidi listrik dan tambahan dana melalui investasi langsung pemerintah ke PT Perusahaan Listrik Negara. Subsidi listrik di sepanjang tahun 2010 dialokasikan Rp 54,5 triliun, naik dari alokasi awal Rp 37,8 tri liun.

Pemerintah juga mengalokasikan investasi langsung ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 7,5 triliun. Ini merupakan pinjaman berbunga murah yang harus digunakan PLN untuk membangun transmisi.

Menurut Sofjan, biaya listrik mencapai 10 persen dalam biaya produksi industri. Kondisi ini yang membuat pengusaha resah dengan rencana kenaikan tarif listrik.  

"Industri harus bersaing dan juga harus memberikan pekerjaan bagi masyarakat. PLN harus menambah jumlah pelanggan agar tidak terus membebani industri dengan kenaikan tarif. Langkah ini akan semakin mengancam industri kecil dan menengah," kata Sofjan.

Apindo meminta PLN membuktikan rencana investasi yang dijanjikan sebagai konsekuensi kenaikan tarif benar-benar berjalan. PLN juga harus menjamin pasokan listrik ke industri.

Berbagai tantangan dunia industri dalam menghadapi pasar bebas, terutama dengan China, kini harus dihadapi. Presiden Aspek Indonesia Muhammad Hakim mengatakan, serikat pekerja kini juga bergerak maju mendorong penyelesaian masalah dengan dialog demi kebaikan bersama.

Dunia industri dan pekerja merupakan dua sisi mata uang yang saling membutuhkan. Oleh karena itu, serikat pekerja dan pengusaha bersama pemerintah akan lebih aktif mengatasi masalah ketenagakerjaan.

Hal ini diakui Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Myra Maria Hanartani. Myra menegaskan, hubungan industrial yang kondusif berlandaskan komunikasi terbuka sangat penting untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif demi memacu produktivitas pekerja.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com