Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Adaro Energy Melonjak 5 Kali Lipat

Kompas.com - 31/03/2010, 18:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengumumkan laba bersih konsolidasian (diaudit) mencapai Rp 4,4 triliun atau naik lima kali lipat dibandingkan laba tahun 2008 sebesar Rp 887 miliar. Sementara laba bersih per saham dasar 2009 naik signifikan menjadi Rp 136,5 per saham. Demikian siaran pers Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, yang dikirim Persda Network di Jakarta, Rabu (31/3/2010).

Dijelaskan peningkatan laba yang tajam ini dikarenakan oleh realisasi harga jual batu bara yang lebih tinggi serta peningkatan volume produksi batu bara, dimana pendapatan usaha naik 49 persen menjadi Rp 26,9 triliun.
Sementara untuk beban pokok pendapatan meningkat dengan persentase yang lebih rendah sebesar 21 persen sehingga mendorong peningkatan marjin kotor dari 27 persen menjadi 41 persen di tahun 2009.

"Kami menutup tahun 2009 yang sulit dan bergejolak dengan prestasi yang sangat baik dan kembali mencatat pertumbuhan produksi sehingga meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan tetap berfokus pada bisnis inti, kami dapat meningkatkan produksi secara organik setiap tahunnya sejak dimulainya produksi pada tahun 1992. Ke depannya kami tetap akan fokus pada bisnis inti seiring pertumbuhan yang berkesinambungan menuju Adaro Energy yang lebih besar dan lebih baik," kata Thohir.

Wakil Presiden Direktur Perseroan, Ario Rachmat, mengatakan melalui kombinasi harga yang tinggi dan volume penjualan yang meningkat serta peningkatan biaya yang terkendali dapat mendorong kenaikan EBITDA sebesar 147 persen sehingga mencetak rekor baru yaitu Rp 11 triliun.

"Dengan arus kas dan struktur keuangan yang kuat, saat ini kami sedang berkonsentrasi untuk membangun landasan yang kokoh dalam rangka menghadapi persaingan yang kompetitf di masa depan," katanya.

Direktur Operasional Perseroan, Chia Ah Hoo, mengatakan sangat penting bagi kami untuk memiliki operasi yang terintegrasi secara menyeluruh dari pit sampai pelabuhan.

"Mengingat kondisi harga aset global yang terus mengalami penurunan, di bulan Mei 2009 kami mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang tongkang dan kapal angkut, dimana hal ini merupakan bagian akhir dari rantai pasokan batu bara yang belum dikendalikan oleh perusahaan. Investasi ini telah menghasilkan manfaat dalam menurunkan biaya pengangkutan dan pengapalan, sehingga kembali memberikan kontribusi pertumbuhan yang baik bagi Perseroan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com