Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Jatuh Akibat IEA Peringatkan Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 14/04/2010, 04:32 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak jatuh pada Selasa karena Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan tentang risiko potensial untuk pemulihan ekonomi yang ditimbulkan tingginya biaya energi.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei turun 29 sen menjadi 84,05 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei juga merosot 29 sen menjadi 84,48 dolar per barel.

IEA pada Selasa merevisi naik proyeksi permintaan minyak dunia pada 2010 sebesar 30.000 barel per hari karena aktivitas ekonomi tak terduga yang kuat di AS, Asia dan Timur Tengah.

Namun, IEA juga memperingatkan dalam laporan bulanan terakhirnya bahwa harga minyak di atas 80 dolar AS per barel bisa menghambat pemulihan ekonomi.

"Sementara subsidi harga yang sedang berlangsung dapat melindungi konsumen non-OECD dari realitas dari setiap potensi lonjakan baru dalam harga, ini, ditambah kredit yang ketat dari dua tahun lalu, bisa menghambat pemulihan ekonomi OECD atau membuat OECD lebih kekurangan-minyak daripada bayangan kita saat ini," kata IEA.

"Pada akhirnya, berbagai hal bisa berubah berantakan bagi produsen jika 80-100 dolar per barel hanya dilihat sebagai baru 60-80 dolar per barel, pengerdilan pemulihan ekonomi sementara memicu bangkitnya kembali pasokan investasi non-minyak dan non-OPEC."

Harga minyak melonjak di atas 80 dolar AS pekan lalu setelah diperdagangan dalam kisaran 70-80 dolar, tingkat yang dianggap memuaskan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan konsumen.

"Harga minyak mentah cenderung mendapatkan beberapa dukungan menyusul nada bullish dari laporan bulanan IEA yang menunjukkan bahwa rata-rata permintaan minyak mentah dunia akan mencapai rekor tertinggi sebesar 86,6 juta barel per hari (MBD) pada tahun 2010," kata analis Sucden Financial Research, Myrto Sokou.

IEA pada Selasa juga menaikkan perkiraan untuk pasokan minyak dari negara-negara seperti Kanada dan Rusia yang tidak termasuk OPEC - negara-negara anggota yang secara bersama memompa sekitar 40 persen minyak mentah dunia.

Produksi non-OPEC direvisi naik 220.000 barel per hari menjadi 52,0 juta barel per hari untuk 2010 "menegaskan kembali pandangan pasokan lebih optimis di tengah tingkatan harga tinggi."

IEA menawarkan nasihat tentang kebijakan energi kepada Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), sekelompok dari 30 negara maju dunia.

Badan Informasi Energi AS Rabu (14/4/2010) akan mempublikasikan laporan mingguan persediaan minyak, indikator kunci untuk pasar minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com