JAKARTA, KOMPAS.com — Empat lembaga atau negara (lender) luar negeri siap memberikan utang program sepanjang tahun 2010 mencapai 3,208 miliar dollar AS. Utang ini ada dalam Rancangan APBN-P 2010 dan meningkat dibandingkan dalam APBN 2010 yang hanya sebesar 2,444 miliar dollar AS.
Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto saat jumpa pers di kantornya di Jakarta, Senin (19/4/2010).
Dia merinci, untuk program non-struktural, ada empat lender yang siap. Pinjaman terbesar berasal dari Bank Dunia, yaitu 1,263 miliar dollar AS. Pinjaman tersebut dialokasikan untuk pinjaman kebijakan pembangunan sebanyak 600 juta dollar AS, pembangunan infrastruktur sebesar 200 juta dollar AS, pembiayaan BOS-KITA sebesar 163 juta dollar AS, dan untuk program Climate Change 300 juta dollar AS.
Selain Bank Dunia, JICA akan memberikan pinjaman sebesar 300 juta dollar AS untuk program Climate Change. Begitu juga dengan Perancis, yang memberikan pinjaman untuk program tersebut sebesar 200 juta dollar AS.
Adapun ADB direncanakan meminjamkan 700 juta dollar AS. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 juta dollar AS digunakan untuk program Development Policy Support dan 500 juta dollar AS untuk Cuntercylical Support Facility (CSF).
Selain itu, terdapat tambahan pinjaman untuk sektoral yang berasal dari Bank Dunia sebagai pembiayaan PNPM, yaitu sebesar 744 juta dollar AS.
"Berdasarkan data per 28 Februari 2010, realisasi penarikan pinjaman luar negeri baru sebesar 307 juta dollar AS dengan penarikan terbesar dilakukan oleh Kementerian PU sebesar 106,84 juta dollar AS," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.