Ritel Harus Berpihak Pada Produk Lokal

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontroversi pasar modern dan pasar tradisional masih terus menyeruak. Riset tengah digelar oleh ritel modern PT Carrefour Indonesia di bawah pimpinan psikolog senior Universitas Indonesia Prof Sarlito W Sarwono.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan, keduanya bisa saling bersinergi. Salah satunya dengan upaya Bazaar Rakyat dan Pojok Rakyat yang digelar Carrefour secara berkala di gerai-gerainya. Di sini, UMKM diberi tempat dan waktu secara cuma-cuma untuk menjajakan produknya.

"Tradisional penting pula mengetahui jaringan bisnis ritel bahwa pasar tradisional sangat penting sehingga ritel berpihak pada barang-barang yang diproduksi oleh tanah air," tuturnya dalam pembukaan Bazaar Rakyat dan Pojok Rakyat di Carrefour Lebak Bulus, Senin (31/5/2010).

Kemitraan seperti ini penting, lanjutnya, untuk mendukung akses pemasaran terhadap produk-produk lokal. Selama ini pemasaran memang kerap menjadi kendala bagi usaha-usaha kecil dan menengah, apalagi pemula.

Dengan demikian, akses dan sinergi untuk berkoordinasi dapat terwujud. Carrefour sendiri berupaya untuk menggelarnya secara berkala di 81 gerainya di seluruh provinsi.

Bazaar dan pojok rakyat dibuka langsung oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Dalam acara ini, hadir pula sejumlah menteri antara lain Menkeu Agus Martowardojo, Menristek Suharna Suryapranata, Mendag Mari Elka Pangestu, Menteri Koperasi dan UMKM Syarif Hasan.