Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontraktor Diminta Tingkatkan Anggaran

Kompas.com - 09/06/2010, 20:14 WIB

 JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi memutuskan, penetapan peningkatan anggaran eksplorasi jadi syarat persetujuan rencana kerja dan anggaran tahunan kontraktor kontrak kerja sama migas. H al ini untuk meningkatkan anggaran eksplorasi secara bertahap menuju kondisi ideal yakni berkisar 15-20 persen dari budget anggaran yang diajukan kontraktor migas.

"Saat ini anggaran eksplorasi hanya lima persen dari anggaran yang dikeluarkan kontraktor. Jumlah ini masih lebih rendah dari anggaran administrasi yang mencapai 9 persen," kata Wakil Kepala BP Migas Hardiono, dalam International Indonesia Pipeline Conference and Exhibition , sebagaimana dikutip dalam situs resmi BP Migas, Rabu (9/6/2010), di Jakarta.

Sejak tahun 2000, kegiatan eksplorasi menurun signifikan. Pasalnya, banyak perubahan aturan perundangan yang membuat investor ragu-ragu menanamkan investasinya. Isu terkait pembatasan biaya operasi yang bisa ditagihkan ke negara atau cost recovery menambah rendah alokasi untuk kegiatan eksplorasi. Pembatasan anggaran membuat program yang diajukan kontraktor KKS migas hanya kegiatan-kegiatan bersifat safe play dan tidak agresif.

Hal ini menghambat upaya penemuan cadangan baru migas di lapangan-lapangan baru maupun di lapangan yang sudah beroperasi.Sebagai contoh, periode tahun 1990-2000, saat rata-rata eksplorasi mencapai 10 persen, cadangan migas yang ditemukan 223 juta barel ekuivalen minyak. Dengan anggaran 5 persen, rata-rata temuan eksplorasi hanya sekitar 137 juta barrel ekuivalen minyak per tahun.

Memasuki tahun 2010, BP Migas mendorong kontraktor migas untuk terus mencari strategi baru eksplorasi. Strategi-strategi itu bukan sekadar konsep, tetapi strategi yang bisa diimplementasikan secara operasional secepat mungkin. Salah satunya, eksplorasi yang difokuskan pada optimalisasi di wilayah yang sedang beroperasi.

"Rasio keberhasilan eksplorasi Indonesia yang masih tinggi, yakni sekitar 40-50 persen, dengan sukses keekonomian 30 persen, harus benar-benar dimanfaatkan semua pihak terkait. Jangan sampai peluang ini lewat begitu saja karena alokasi anggaran yang sangat rendah," kata dia.

Terkait penurunan produksi alamiah, dalam kurun waktu 2003-2007, BP Migas berhasil mengurangi penurunan alamiah menjadi rata-rata 4,5 persen. Bahkan, tahun 2008 dan 2009, angkanya hanya 0,7 persen. Padahal penurunan alamiah biasanya sebesar 12 persen. Pihak BP Migas dan kontraktor migas menargetkan, dalam 5 tahun ke depan, penurunan rata-rata alamiah menjadi 3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com