Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak 'Ajaib' Chairul Tanjung

Kompas.com - 17/06/2010, 08:45 WIB

Boleh dikatakan usaha bisnis yang dirintis ini sudah menjadi sebuah imperium ? Saya tak peduli dengan istilah atau sebutan apa. Tujuan saya pertama adalah bisa punya perusahaan yang bisa memberikan keuntungan dan maju. Dan alhamdulillah tidak ada satu pun perusahaan dalam Para Grup yang merugi. Kedua, perusahaan harus tumbuh dan tumbuhnya cepat. Mengapa? Karena makin tumbuh, makin banyak tenaga kerja yang bisa diserap dan bisa sejahtera. Bank Mega contohnya, setiap tahun membuka 50 sampai 100 cabang. Satu cabang butuh 30 orang. Jadi 100 berarti sudah 3.000 orang langsung direkrut setiap tahun. Ini baru satu perusahaan. Belum perusahaan lain.

Ketiga, kalau saatnya nanti, perusahaan ini harus menjadi jawara. Paling tidak di Indonesia. Pemain nomor satu, ya kalau bisa nomor dua. Tapi nomor satu lebih baik. Mengapa? Sebagai persiapan pada saatnya nanti perusahaan-perusaahaan ini harus bisa menjadi pemain global. Syaratnya, harus jawara dulu di Tanah Air. Jangan bercita-cita menjadi pemain global kalau belum jawara di Indonesia. Apalagi di luar negeri. Jadi harus ada tahapan yang dilalui. Tak peduli imperium, tetapi tiga hal tadi saya lakukan. Seperti Carrefour kalau sudah besar, biar bisa angkat yang lain. Kita semua pemilik Carrefour. Beda kalau pemiliknya hanya Chairul Tanjung. Itu kunci, saya mau semua bisnis saya seperti itu.

Masih ingat tahun 1998, kita buat Gerakan Mega Berbagi, dengan membagi paket sembako kepada 100.000 orang. Apa komentar orang saat itu, Chairul Tanjung orang gila, lagi susah kok dia malah bagi-bagi. Mungkin karena saya banyak memberi, maka Tuhan bilang boleh juga ini anak baik juga kalau diberikan banyak lagi biar dia bisa bagi-bagi lagi. Itu tahun 1998, 12 tahun dari sekarang. Waktu itu belum apa-apa, apalagi sekarang.

Cukup cepat, makanya muncul gosip ada orang lain di belakang? Ada yang bilang ini perusahaan Anthony Salim. Ada yang bilang keluarga mantan Presiden Soeharto di baliknya. Karena ada Bank Mega, dibilang ada kaitan dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Juga ada kaitan dengan tentara segala. Saya pernah bilang, demi Allah tidak ada satu pun uang mereka. Kita belum dewasa. Karenanya, begitu ada "anak ajaib", kita tidak percaya.

Ada istilah pribumi dan nonpribumi, nasionalis dan sebagainya biar dapat proyek? Eranya sudah lewat soal pribumi dan nonpribumi. Filosofi saya, kalau dia itu nonpribumi tetapi melakukan sesuatu yang hakikatnya sangat berarti bagi bangsa ini, saya tidak peduli. Kalau dia berbuat baik bagi bangsa ini, biar dia nonpribumi, dia adalah warga negara yang baik. Kalau pribumi dia lakukan itu, maka dia warga yang baik.

Kalau dia pribumi atau nonpribumi tapi tidak lakukan itu, maka dia bukan warga yang baik. Lepas dikotomi soal pribumi dan nonpribumi itu. Ini filosofi saya. Kalau ada pengusaha pribumi dan berupaya untuk mendapat proyek pemerintah, maka dia warga negara yang tak baik, pengusaha tidak baik. Filosofi sekarang ini harus yang bersih. Saya tegaskan, tidak ada bisnis saya yang terafiliasi dengan pemerintah. Saya tak pernah ikut tender. Juga tak pernah dapat proyek, tak dapat konsesi khusus maupun monopoli. Saya pembayar pajak yang cukup baik. Saya bisa buktikan terbalik bahwa uang ini dari mana, uangnya ke mana. Semuanya terekam.

Filosofi ini soal nilai, tidak kelihatan, bagaimana bisa sampai ke semua jajaran? Budaya nilai ini berdasarkan panutan. Kalau Anda mau anak buah Anda bekerja keras, maka Anda harus memberikan contoh bekerja keras lebih dibanding anak buah. Saya masih menjadi orang terakhir yang pulang dari kantor setiap harinya. Sekitar jam 1 pagi. Kalau ada yang bilang dirinya pekerja keras, saya mau tanya apakah dia lebih keras dari saya. Saya juga tak pernah mengambil uang satu peser pun dari perusahaan untuk kegiatan pribadi saya. Uang yang saya makan adalah hak saya sama seperti haknya pegawai.

Gaji dan bonus, baru belakangan ini saya buat dividen untuk saya dan keluarga. Setahun lalu, untuk beli rumah di Teuku Umar. Sebelumnya, saya tinggal di Kompleks Deplu di Kreo, Tangerang. Saya buktikan saya orang sederhana, jangan konsumerisme. Tidak ada yang berbeda. Ini saya berikan contoh pada mereka. Bukan berarti saya tidak berikan kompensasi yang terbaik bagi karyawan. Nilai ini saya terapkan sama di dalam perusahaan. Tak ada mereka di sini yang gaji tinggi lantas naik Ferrari.

Sistem manajemen modern? Tentu saja kami terapkan seiring dengan sistem nilai yang ada.

Masih sering makan di warteg pinggir jalan? Masih makan soto. Kalau saya ke luar kota, saya sempatkan makan makanan tradisional. Ini kenikmatan yang tidak bisa dibeli, terbaik. Hidup cuma sekali. Saya sejauh ini tidak ada penyakit serius (jarang periksa). Olahraga ada, tetapi tidak rutin.

Bisnis yang beragam ini bagaimana? Ada kelompok finansial, seperti bank, ini kelompok keuangan. Ada lagi bisnis media dan gaya hidup atau entertainment, ini satu bidang lagi. Dan satu lagi di natural resources, sumber daya alam. Jadi hanya ada tiga bidang usaha. Dikelompokkan. Yang di media sendiri dibagi lagi atas media, entertainment, dan gaya hidup. Sumber daya alam, kita cuma punya kebun kelapa sawit, belum banyak.

Soal Carrefour, apakah nantinya juga bisa menjadi ajang ekspor produk kita? Ya kita sedang bicara dengan Carrefour di ASEAN, tapi belum rinci karena masih di tangan pemimpin negara bersangkutan. Kalau ambil alih Carrefour di negara lain, karena ini aturan ketat menyangkut negara, harus deal dengan kepala negara. Dengan Carrefour-nya oke, soal harga dan sebagainya. Di negara lain memang ketat, deal dengan kepala negara, di sini saja yang enak.

Ambil Carrefour agar menjadi tameng menghadapi tuduhan persaingan di dalam negeri? Kalau menjadi tameng mungkin hanya dikasih 10 persen sajalah. Tetapi kalau menjadi pemegang saham terbesar jelas tidak. Apalagi ini ambil alih riil, bukan duit-duitan. Pinjam uang dari perbankan internasional. Apa ada dalam sejarah Chairul Tanjung mau menjadi tameng orang. Rasanya rezeki dan harga diri saya tidaklah. Saya kini punya hak memasukkan empat direktur dalam Carrefour. Berunding dengan Perancis ini dikenal sulit dan rumit. Tapi hanya satu bulan dan karena berlangsung intensif. Kita meraih pinjaman 350 juta dollar AS. Kalau tak punya kemampuan itu, tidak mungkin tanpa ada kepercayaan, track record, dan relation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com