Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal BNBR, Bapepam Tunggu BEI

Kompas.com - 14/07/2010, 18:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) mengaku masih dalam posisi menunggu perkembangan pemeriksaan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kesimpangsiuran laporan keuangan Bakrie and Brothers dan Bank Capital.

"Eddy Sugito (Direktur Penilaian Perusahaan Bursa) katanya sudah kirim surat ke Bank Capital untuk minta konfirmasi. Kita tunggu nanti dari bursa dulu," kata Ketua Bapepam Fuad Rahmany di Bank Indonesia, Rabu (14/7/2010).

Fuad mengatakan Bapepam saat ini masih dalam posisi memantau setiap proses konfirmasi yang dilakukan hingga nanti menerima laporan dari BEI. Fuad menegaskan baru mengetahui bahwa informasi tersebut diberikan oleh seorang whistle blower. "Kita apresiasi ya karena kita enggak selalu lihat-lihat laporan keuangan emiten," tambahnya.

Bapepam sendiri belum memiliki langkah untuk berkoordinasi dengan pihak manapun, termasuk Bank Indonesia untuk melakukan penyelidikan. Namun, azas praduga tak bersalah perlu tetap dijunjung karena persoalan laporan keuangan bisa juga melibatkan pihak luar, seperti Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memeriksanya. Jika terbukti ada penyimpangan, maka Bapepam akan turun tangan melakukan pemeriksaan.

Namun soal sanksi, Fuad masih enggan angkat bicara. "Nanti dulu. Ini kan belum pernah kejadian. Kita belum bisa tentukan. Tapi itu masuk dari pasal yang laporannya tidak benar," tambahnya.

Sementara itu, kemarin, BEI telah memanggil pihak manajemen BNBR untuk memberikan penjelasan setelah BEI menemukan selisih di laporan keuangan konsolidasi antara jumlah simpanan deposito berjangka yang ditaruh BNBR di Bank Capital.

Dalam laporan keuangan BNBR per Maret 2010, tercatat di setara kas simpanan berjangka dalam rupiah BNBR di Bank Capital sebesar Rp 3,7 triliun. Sementara itu, dalam laporan keuangan Bank Capital, jumlah simpanan BNBR sebagai nasabah sebesar Rp 2,6 triliun. Jadi, ada selisih sekitar Rp 1,1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com