Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasti, Menyulap Limbah Tapioka Jadi Duit

Kompas.com - 10/08/2010, 07:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa sangka limbah tapioka yang dianggap sampah, berbau tidak sedap, dan tidak memiliki daya guna lagi justru mendatangkan rezeki bagi anak muda bernama Nur Kartika Indah M (23).

Selama dua tahun ini, ia berhasil membuat nata de coco dari limbah tapioka yang dikombinasikan dengan serat singkong hingga terciptalah kemudian Nata de Cassava.

"Saya awalnya tertarik untuk garap bisnis ini karena saya lihat peluang pasarnya nata de coco ini tinggi. Sekarang ini baru terpenuhi 40 persen di Bantul," ujar alumnus Teknologi Industri Pertanian UGM Yogyakarta angkatan 2005 ini.

Melihat peluang besar tersebut, Yasti, panggilan akrabnya, beserta ketiga temannya pun mencari akal untuk menggarap bisnis nata de coco dengan sentuhan yang berbeda.

Ide kemudian tercetus saat mereka berempat main ke sebuah daerah bernama Pundong di Yogyakarta. "Kami ke Pundong dan ternyata di sana banyak perajin tapioka kampung. Di situ kami lihat ada limbah tapioka yang asam. Dari sini kami berpikir karena sifatnya itu, pasti bisa jadi bahan dasar buat nata," ungkap Yasti kepada Kompas.com.

Akhirnya, Yasti dan teman-teman memutuskan menggunakan limbah tapioka yang dimodifikasi dengan singkong sebagai seratnya. "Untuk buatnya kami selalu gagal. Dari 12 nampan paling yang berhasil cuma satu," cerita perempuan kelahiran Surakarta ini.

Akhirnya, setelah masuk ke laboratorium selama beberapa minggu dan menemukan formula yang tepat, kini tingkat kegagalan Nata de Cassava buatan Yasti pun berangsung mengecil hingga 10 persen.

Setelah ditemukan formula yang tepat, Yasti nekat dengan berbekal tas ransel ia bertolak ke sejumlah daerah di Yogyakarta, Wonosobo, Bogor, dan Lampung untuk menawarkan nata buatannya kepada para supplier.

Alhasil, sudah ada satu perusahaan yang sudah menjadi klien tetapnya dan satu lagi yang sebentar lagi mencapai kesepakatan. Omzetnya kini memang baru Rp 5 juta dengan estimasi keuntungan Rp 1,5 juta. "Tapi aku yakin pasti aku bisa jadi besar dari sini. Keyakinan itu yang terus aku pegang selama dua tahun," ujarnya mantap.

Keyakinan ini bukan tanpa alasan, pasalnya perusahaan berbasis industri rumah tangga yang dibuat Yasti ini juga tengah didekati supplier yang meminta nata darinya sebanyak 20 ton per minggu. "Nah ini yang sedang kami kejar, sekarang baru bisa 2 ton yang dikerjakan bertujuh," tandasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 119,1 Triliun hingga April 2024

Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 119,1 Triliun hingga April 2024

Whats New
Penerbangan Haji Diwarnai Keterlambatan, Bos Garuda Minta Maaf

Penerbangan Haji Diwarnai Keterlambatan, Bos Garuda Minta Maaf

Whats New
Kemenaker Paparkan Pertumbuhan Ekonomi dan Ketenagakerjaan di RI, TKA Punya Sumbangan Besar

Kemenaker Paparkan Pertumbuhan Ekonomi dan Ketenagakerjaan di RI, TKA Punya Sumbangan Besar

Whats New
Bantu Petani Sulsel yang Terkena Banjir, Mentan Amran Serahkan Bantuan Senilai Rp 410 Miliar

Bantu Petani Sulsel yang Terkena Banjir, Mentan Amran Serahkan Bantuan Senilai Rp 410 Miliar

Whats New
Realisasi Impor Gula Lambat, Kemendag Tegur 3 Importir

Realisasi Impor Gula Lambat, Kemendag Tegur 3 Importir

Whats New
Peran Gas Bumi Penting untuk Kurangi Impor LPG

Peran Gas Bumi Penting untuk Kurangi Impor LPG

Whats New
BPH Migas Ajukan Kuota Pertalite 2025 Sebesar 33,23 Juta Kiloliter

BPH Migas Ajukan Kuota Pertalite 2025 Sebesar 33,23 Juta Kiloliter

Whats New
Berburu Kacamata di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2

Berburu Kacamata di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1 dan 2

Whats New
Tumpukan Kontainer di Pelabuhan, Sri Mulyani: 62,3 Persen Sudah Diselesaikan

Tumpukan Kontainer di Pelabuhan, Sri Mulyani: 62,3 Persen Sudah Diselesaikan

Whats New
Lazada Diduga Lakukan Tindakan Diskriminatif, KPPU Berikan Respons

Lazada Diduga Lakukan Tindakan Diskriminatif, KPPU Berikan Respons

Whats New
Pertamina Akan Tertibkan Penjualan Jual Elpiji 3 Kg di di Warung

Pertamina Akan Tertibkan Penjualan Jual Elpiji 3 Kg di di Warung

Whats New
3 Hal yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Ubah Kecemasan jadi Produktifitas

3 Hal yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Ubah Kecemasan jadi Produktifitas

Whats New
BPH Migas Siapkan 100.000 KL Kuota BBM Pertalite untuk Pertashop

BPH Migas Siapkan 100.000 KL Kuota BBM Pertalite untuk Pertashop

Whats New
Surplus APBN Naik Jadi Rp 75,7 Triliun

Surplus APBN Naik Jadi Rp 75,7 Triliun

Whats New
Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Simak Poin Pentingnya

Jokowi Terbitkan Aturan Baru soal Potongan Gaji Karyawan untuk Iuran Tapera, Simak Poin Pentingnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com