Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Impor Gula Lambat, Kemendag Tegur 3 Importir

Kompas.com - 27/05/2024, 20:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengirimkan surat teguran ke 3 perusahaan gula yang dinilai lambat melakukan importasi.

Adapun perusahaan tersebut adalah PT Sukses Mantap Sejahtera, PT Gunung Madu Plantations dan PT Pemukasakti Manis Indah.

Direktur Bahan Pokok dan Barang Penting, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Bambang Wisnubroto mengatakan, pihaknya hingga 27 Mei 2024 telah menerbitkan persetujuan impor gula sebanyak 529.550 ton setara gula kristal putih (GKP).

Baca juga: Pengusaha Kabel Kecewa Pemerintah Permudah Izin Impor

Dari jumlah izin impor tersebut, realisasinya baru mencapai 380.240 ton GKP atau setara 71,8 persen dari izin yang diterbitkan. Sisanya ada importir yang tidak merealisasikan impornya.

“Kami sudah memberikan surat teguran kepada 3 importir pemilik persetujuan impor Gula Kristal Mentah (GKM) untuk diolah menjadi Gula Kristal Putih yang sampai April 2024 belum merealisasikan impornya sama sekali," ujar Bambang dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang disiarkan secara virtual, Senin (27/5/2024).

Walau demikian, Bambang memastikan, stok gula nasional hingga Juli mendatang aman menyusul adanya musim panen giling tebu. Pun dengan harganya yang diperkirakan akan terkoreksi turun.

“Memperhatikan realisasi impor gula konsumsi 380.280 ton GKP diperkirakan impor gula konsumsi akan cukup sampai bulan Juni-Juli 2024 karena saat ini sudah memasuki musim giling dan harga di pasaran akan terkoreksi turun,” katanya.

Sementara itu mengutip dari Panel Harga Bapanas, harga gula secara rata-rata nasional sudah menyentuh Rp 18.350 per kilogram. Angka itu di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) gula senilai Rp 17.500 per kilogram.

Baca juga: Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com