Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ari: Pembatalan Terpaksa Kami Lakukan

Kompas.com - 23/11/2010, 17:47 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Direktur Operasi PT Garuda Indonesia Ari Sapari mengatakan, pembatalan penerbangan adalah tindakan yang sangat terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini menyusul gangguan sistem operasional yang dialami Garuda sejak 19 November lalu.

"Selain itu, pembatalan dilakukan karena kita melakukan tracking secara manual," kata Ari saat ditemui Tribunnews di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (23/11/2010).

Menurut Ari, pembatalan juga tidak mengurangi kenyamanan yang diberikan Garuda kepada penumpang. Sebab, staf Garuda langsung menghubungi penumpang untuk menyodorkan opsi atau pilihan.

"Penumpang jadi punya pilihan apakah memajukan penerbangannya atau memundurkan," katanya.

"Itulah salah satu keuntungan kenapa waktu penumpang pesan tiket, kita meminta nomor telepon. Sayangnya, calon penumpang terkadang masih enggan memberikan nomor teleponnya," tegas Ari.

Lebih lanjut, Ari menjelaskan, Garuda tidak sembarang melakukan pembatalan. Tindakan itu dilakukan terhadap penerbangan dengan frekuensi cukup tinggi.

Ari mencontohkan penerbangan tujuan Surabaya yang dilayani Garuda sebanyak 13 kali per hari. Untuk rute ini, Garuda bisa memberlakukan pembatalan menyusul gangguan sistem yang dialaminya.

Lalu, bagaimana nasib penumpang yang pesawatnya dibatalkan? "Mereka kita sisipkan di penerbangan sisanya. Bisa maju, bisa juga mundur," katanya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, bagi penumpang yang membatalkan penerbangannya, Garuda memberikan kompensasi berupa pembayaran senilai dua kali lipat.

Sementara itu, meski hari ini merencanakan 13 pembatalan penerbangan, Emirsyah menyebutkan, hingga pukul 11.00 WIB setidaknya ada 30 pesawat Garuda yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Tetapi, bukan tidak mungkin terjadi pembatalan atau penundaan. Kita usahakan seminimal mungkin," kata Emirsyah di tempat yang sama.

Dia menambahkan, jadwal penerbangan baru bisa kembali normal pada 25 November mendatang. (Tribunnews/M Ismunadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com