Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Kakao Merosot

Kompas.com - 29/11/2010, 03:44 WIB

MANOKWARI, KOMPAS - Produksi kakao di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, merosot drastis selama tiga tahun terakhir. Serangan hama penggerek menjadi penyebab utama. Hingga kini pemerintah dan petani belum menemukan cara efektif untuk memberantas hama tersebut.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Manokwari Rudy Kabes mengatakan, serangan hama terjadi sejak tahun 2007. ”Serangan merata di kebun kakao yang berada di tujuh distrik di Manokwari, yaitu Manokwari Utara, Manokwari Selatan, Prafi, Oransbari, Ransiki, Masni, dan Sideh,” katanya, Minggu (28/11).

Akibatnya, produksi kakao yang biasanya bisa mencapai 1.000-1.500 kilogram menjadi tinggal 300-600 kg per hektar per tahun. Areal kebun kakao milik rakyat pun berkurang dari 6.000 hektar (sebelum 2007) menjadi tersisa sekitar 4.500 ha.

”Kerusakan kakao akibat hama ini membuat petani frustrasi sehingga tak sedikit yang mengganti tanaman kakaonya dengan tanaman lain,” kata Rudy menjelaskan.

Hingga kini pemerintah belum menemukan cara yang efektif untuk memberantas hama tersebut. Berbagai cara telah disosialisasikan kepada petani untuk memberantas hama penggerek buah kakao itu, seperti pemberian pestisida dan menjaga sanitasi kebunnya, tetapi masalah tak juga terpecahkan.

Potensi kakao di Manokwari sebetulnya sangat besar. Lahan yang berpotensi ditanami sekitar 8.000 ha. Harga kakao pun terus meningkat. Jika tahun 2008 harga kakao sekitar Rp 10.000 per kg, sekarang umumnya di atas Rp 14.000 per kg.

Kakao di Manokwari juga pernah menjadi tanaman favorit warga, terutama saat krisis moneter terjadi tahun 1998. Saat itu harga kakao mencapai lebih dari Rp 20.000 per kg.

”Banyak petani asal Jawa yang naik (pergi) haji karena memperoleh keuntungan berlipat masa itu,” ujar Rudy.

Salah satu petani kakao di Distrik Prafi, Nursalim (50), mengatakan, dari 1.000 batang kakao yang dimilikinya, hanya sekitar 50 persen yang masih baik produksinya. Sementara sisanya rusak diserang hama. ”Selain hama penggerek buah kakao, tikus dan ulat juga jadi masalah,” katanya.

Akibatnya, produksi kakao terus merosot, terutama dalam setahun terakhir, Nursalim mengaku hanya bisa memperoleh hasil panen 1 kuintal per bulan. ”Sebelumnya bisa 4 kuintal per bulan,” ujarnya.

Fabiola Saiba (30), warga Prafi dari suku Atam, mengeluhkan, dia tidak pernah memperoleh bantuan pupuk, obat-obatan, atau sosialisasi tentang cara merawat tanaman yang menghasilkan kakao terbaik. Akhirnya, dia membiarkan kakao yang ditanamnya tanpa diberi pupuk.

Menurut seorang petugas penyuluh lapangan pertanian di Prafi, Charko, selama ini bantuan pupuk dari pemerintah diprioritaskan untuk meningkatkan produksi padi. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com