Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT: Ekonomi RI Bakal Lima Besar Dunia

Kompas.com - 29/11/2010, 16:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang sangat diperhitungkan oleh negara lain dalam jangka menengah dan panjang.

Bahkan pemilik CT Transcorp ini memprediksi, pada 2030 mendatang ekonomi Indonesia akan berada pada urutan kelima negara dengan perekonomian terbesar dunia.

Pada 2010 masih berada diperingkat 13 dunia dan pada 2020 pada urutan ke-9 dengan catatan, negara-negara di Eropa digabung jadi satu kawasan sebab kalau dipecah Indonesia menjadi urutan ke-18.

"Saat ini saja prospek usaha di Indonesia sangat bagus dengan outlook yang bagus dengan pemerintahan yang konservatif," kata Chairul dalam seminar BNI Economic Outlook 2011 di Hotel JW Marriot Jakarta, Senin (29/11/2010).

Kondisi perekonomian yang terus membaik, menurut Chairul, membuat perekonomian Indonesia terus diperhitungkan. Tanda-tanda itu misalnya terlihat pada pertumbuhan GDP yang awalnya diperkirakan nomor dua.

"Tapi dikoreksi dan Oktober 2010 ternyata kita berada di nomor satu dengan mengalahkan Rusia dan diperkirakan GDP growth 12,8 persen dari IMF (Dana Moneter Internasional)," kata Chairul.

Dikatakan, saat ini Indonesia memasuki bonus demografi di mana jumlah orang berpenghasilan lebih besar dibandingkan orang yang tak berpenghasilan.

Puncak bonus demografi diperkirakan akan terjadi pada 2018 di mana setiap 100 orang berpenghasilan hanya menanggung beban ekonomi dari 55 orang yang tidak punya penghasilan.

Untuk 2010 ini, lanjut Chairul, pendapatan per kapita penduduk 3.000 dollar AS dengan purchasing priority 4.380 dollar AS sehingga dikategorikan ke dalam lower-middle income dari pasar negara berkembang (emerging market).

"Pada 2015 Indonesia akan masuk dalam upper middle income seiring meningkatnya konsumsi yang luar biasa dari penduduknya yang usia produktif dengan potensi bisnis yang diperhitungan negara lain," kata Chairul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com