Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersiaplah Hadapi Lonjakan Harga Pangan

Kompas.com - 13/12/2010, 10:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di balik keriuhan menyambut libur Tahun Baru yang tinggal dua pekan lagi, ancaman krisis harga pangan dunia tahun depan kian jelas terlihat. Menjelang tutup tahun ini, harga bahan pangan pokok, seperti beras dan gandum, terus merangsek naik.

Akhir pekan lalu, misalnya, harga gandum di Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman Maret 2011 sudah mencapai 7,9625 sen dollar Amerika Serikat (AS) per bushel. Harga ini naik 12,22 persen dibandingkan harga terigu sebulan lalu yang masih 7,0950 sen dollar AS per bushel.

Lonjakan harga ini dipicu turunnya produksi gandum di Australia, eksportir gandum nomor empat di dunia. Seperti yang belakangan ini terjadi, cuaca ekstrem menjadi biang keladi menurunnya produksi gandum.

"Kenaikan harga gandum akan terus berlanjut sampai kuartal I-2011," prediksi Vince Peterson, Wakil Presiden Asosiasi Gandum Amerika Serikat, seperti dikutip Bloomberg, belum lama ini.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur memastikan, lonjakan harga gandum dunia itu bakal berdampak pada harga terigu di dalam negeri. Apalagi, sejak pertengahan tahun ini, Rusia juga menyetop ekspor gandum untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. "Harga terigu dalam negeri akan naik 15 persen-20 persen dari harga saat ini," ujar Natsir.

Sebelumnya, akibat penghentian ekspor gandum oleh Rusia, harga terigu domestik sudah naik 2 persen-3 persen. Kenaikan tersebut terjadi setelah Lebaran kemarin.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, akhir November 2010, harga terigu domestik Rp 7.574 per kilogram (kg). Harga ini kebih mahal dibanding harga per Juni, Rp 7.482 per kg.

Sama dengan terigu, harga beras juga terus naik. Merujuk data Perum Bulog, bulan ini harga beras naik Rp 25-Rp 50 per kg. Contohnya, beras IR-64 kualitas III naik menjadi Rp 6.000-Rp 6.100 per kg. Sementara harga beras jenis lain Rp 6.400-Rp 6.500 per kg.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Sutono memperkirakan, harga beras akan terus naik hingga awal 2011. "Sebab, Januari nanti masih dalam masa puncak paceklik," ujarnya. (Kontan/Veri Nurhansyah Tragistina, Ragil Nugroho, Herlina KD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com