Pada pelayanan langsung kepada penumpang ataupun calon penumpang, Garuda Indonesia menyisihkan setidaknya 28 touch point pelayanan, mulai dari sebelum memutuskan menjadi penumpang Garuda Indonesia hingga pasca-menjadi penumpang untuk menjaga loyalti.
Hal tersebut diakui Agus memang tidak mudah. Pihaknya pun merasa perlu untuk mendalami budaya Indonesia yang terkenal ramah. "Seperti greeting kami ambil dari pakar budaya Indonesia, greeting yang seperti apakah yang baik," tutur Agus.
Hal lain yang menjadi resep sukses pelayanan Garuda, dibeberkan Agus, adalah Garuda Indonesia yang kini menomorsatukan pelayanan tidak akan pernah melupakan hal-hal yang detail. "Kunci keberhasilan pelayanan adalah perhatikan hal-hal detail. Satu contohnya, dua hari lalu satu armada kami ada bangku yang punggungnya biru, tapi bawahnya warna merah. Bagi orang lain mungkin ini masalah sepele, tapi bagi orang servis ini luar biasa," ucap Agus.
Alhasil, dengan transformasi di bidang pelayanan pun, kepercayaan publik kembali dan nama Garuda Indonesia mulai dikenal di bidang penerbangan internasional. "Mulai dari 2007 sampai 2009 kemarin kami bersyukur selalu mendapatkan profit yang terus meningkat," tandas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.