Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Politik Cabai ala Warteg

Kompas.com - 07/01/2011, 14:30 WIB

"Mau gimana lagi, Pak. Memang kondisinya lagi begini. Kalau kemarin bisa nyimpan, ya sekarang tidak dulu," katanya pasrah menghadapi mahalnya harga cabai.

Men-charge harga sambal hanya salah satu trik yang dilakukan oleh pedagang untuk tetap bisa bertahan atau menekan kerugian. Cara lain adalah dengan mengurangi penggunaan cabai pada sambal. Supaya sambal yang tersaji tetap banyak dan bisa memenuhi selera pembeli, mereka biasa mencampur sambalnya dengan tomat goreng.

"Jadilah sambal tomat yang tak kalah enak," kata penjaga warung nasi di Bintara, Bekasi Barat. Harga tomat memang jauh di bawah harga cabai sekarang ini.

Kepada pembeli, para pedagang juga jujur mengatakan kalau cabai lagi mahal sehingga harap dimaklumni kalau sambalnya kurang pedas. Kenapa tidak pakai sambal kemasan saja? "Rasanya kurang mantep. Pembeli kurang suka," katanya.

Cara lain untuk mengurangi penggunaan cabai adalah dengan tidak menyediakan cabai mentah di meja pembeli. Kalaupun menyediakan, jumlahnya sedikit saja dan sudah jelek-jelek. "Habis harga cabai rawit memang gila. Kalau kita beli sedikit, dihitungnya bijian. Satu biji dihargai Rp 1.000," kata Uuk.

Maka, harap maklumlah kalau makan di warung-warung nasi sekarang ini serba tidak pedas. Para pedagang warung nasi memang terpaksa menerapkan politik cabai untuk bisa bertahan hidup. Atau, kalau mau, cabai dan sambal dihargai khusus sehingga biaya makan Anda naik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com