Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan KA Diduga akibat "Human Error"

Kompas.com - 28/01/2011, 14:07 WIB

BANJAR, KOMPAS.com — Kepala Polda Jawa Barat Irjen Suparni Parto menyatakan, tabrakan Kereta Api Mutiara Selatan dengan KA Kutojaya di Stasiun KA Langen, Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (28/1/2011), sekitar pukul 03.00 diduga akibat human error.

"Kemungkinan ini human error. Kami masih melakukan pemeriksaan," kata Kapolda seusai memantau lokasi tabrakan kereta itu di Banjar tadi siang. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, KA Mutiara Selatan yang seharusnya melewati jalur dua ternyata masuk jalur tiga tempat KA Kutojaya berhenti.

Ia memastikan masinis dan operator di Stasiun Langen sudah diamankan oleh pihak aparat Polresta Banjar untuk dimintai keterangan. Terkait siapa yang harus bertanggung jawab dalam peristiwa itu, kata Kapolda, pihaknya belum dapat mengungkapkan karena jajarannya masih melakukan penyelidikan di lapangan.

"Pendalamannya nanti masih ditindaklanjuti. Tentu yang bersangkutan termasuk masinis sudah kami amankan oleh Polres Banjar," kata Kapolda.

Tabrakan KA itu telah menelan korban jiwa tiga penumpang KA Kutojaya dan puluhan penumpang yang kebanyakan dialami penumpang kereta pertama KA Kutojaya. Peristiwa naas itu bermula saat KA Kutojaya dari Bandung yang akan ke Kutoarjo berhenti di jalur tiga Stasiun Langen menunggu KA Mutiara Selatan lewat dari arah sebaliknya. Namun, KA Mutiara Selatan masuk jalur tiga dan seketika menabrak KA Kutojaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

    Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

    Whats New
    Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

    Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

    Whats New
    Cara Beli Pulsa melalui myBCA

    Cara Beli Pulsa melalui myBCA

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com