Pada 2011, pendapatan negara dan hibah Rp 1.104,9 triliun, meningkat Rp 112,5 triliun atau 11,3 persen dibandingkan APBN Perubahan (APBN-P) 2010 yang sebagian besar didukung penerimaan perpajakan. Adapun total belanja negara diperkirakan Rp 1.229,6 triliun, naik Rp 103,4 triliun (9,2 persen) dari pagu belanja negara pada APBN-P 2010.
Dengan kondisi itu, defisit anggaran tahun 2011 akan mencapai Rp 124,7 triliun atau 1,8 persen terhadap PDB. Kenaikan defisit 0,2 poin persentase menjadi 2 persen akan menunjukkan adanya lonjakan anggaran belanja negara sebesar Rp 13,85 triliun dengan asumsi nominal PDB sebesar Rp 6.927,77 triliun.
Kenaikan harga minyak dunia juga akan menimbulkan dampak inflasi. Industri petrokimia yang menggunakan bahan baku minyak bumi dipastikan menaikkan harga produknya, seperti plastik dan serat nilon untuk tekstil.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, cadangan minyak bumi Indonesia pada tahun lalu 7,76 miliar barrel dengan rincian cadangan minyak terbukti 4,23 miliar barrel dan cadangan minyak potensial 3,53 miliar barrel.
Menurut Pri Agung, tren harga minyak ini masih akan dipengaruhi perkembangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan sejauh mana negara anggota OPEC dan Arab Saudi merespons krisis politik di kawasan tersebut.
OPEC saat ini menghasilkan 34,5 juta barrel minyak mentah per hari. Total produksi minyak dunia 87,3 juta barrel per hari dengan total konsumsi dunia 87,8 juta barrel per hari.
Tekanan harga pangan
Harga minyak dunia yang meningkat ikut mendorong harga sejumlah komoditas pangan. Kondisi ini menjadi ancaman lain bagi banyak negara pengimpor pangan, termasuk Indonesia.
Berdasarkan data, nilai impor lima komoditas pangan pada 2009 mencapai 5,197 miliar dollar AS atau sekitar Rp 45 triliun. Indonesia mengimpor gandum 2,371 miliar dollar AS, kedelai 732 juta dollar AS, gula 859,5 juta dollar AS, susu 755 juta dollar AS, dan daging sapi 480 juta dollar AS.
Pekan lalu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengingatkan, lonjakan harga minyak dalam beberapa pekan dipastikan menaikkan harga sejumlah komoditas pangan, terutama biji-bijian. FAO mengumumkan indeks harga pangan dunia terus naik. Pada Desember 2010, indeks masih pada posisi 223, kemudian Januari 2011 mencapai 231, dan pada Februari mencapai 236.