Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Berhenti, Antrean Taksi Mengular

Kompas.com - 11/03/2011, 18:27 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Meski tak terkena dampak separah wilayah utara Jepang, aktivitas di Ibu Kota Jepang, Tokyo, terganggu akibat gempa berkekuatan 8,9 yang mengguncang Jumat (11/3/2011) siang tadi. Setelah gempa tersebut, kereta api yang biasa dipakai para pekerja komuter dihentikan operasinya sementara waktu.

Warga yang urung menggunakan kereta api pun terpaksa beralih ke taksi. Hal tersebut menyebabkan antrean pengguna taksi menjadi sangat panjang. Seperti dilaporkan situs web Bloomberg, antrean pengguan taksi di stasiun utama Tokyo mencapai 200 meter.

"Saya ingin pulang sebelum gelap, tapi coba lihat kalau panjang antrean begini," kata Kazuko Kubo (72) yang tengah mengantre di pusat bisnis Otemachi. Ia mengaku khawatir terhadap keluarganya dan ingin segera mengetahui keadaan mereka.

Tidak hanya taksi, bus juga dikerahkan untuk mengangkut penumpang dari stasiun kereta api. Di daerah Marunouchi, sebelah selatan stasiun Tokyo, antrean calon penumpang bus mencapai 100 meter.

Operator kereta api terbesar di Jepang, East Japan Railway Co, mengumumkan penghentian operasi layanan sementara waktu termasuk kereta cepatnya. Namun, kapan layanan akan kembali normal belum dapat dipastikan. Dua operator lainnya, Tokyo Metro Co dan Toei Transportation, juga menghentikan layanan subway mereka.

Dalam pernyataannya, Tokyo Metro memastikan tak ada korban dan kerusakan berarti dalam insiden tersebut. Namun, pihak perusahaan masih melakukan pengecekan langsung di sepanjang jalur subway yang dioperasikannya untuk memastikan semuanya bekerja baik sebelum memutuskan membuka kembali layanannya.

Gempa dengan kekuatan 8,9 mengguncang wilayah Jepang sekitar pukul 14.46 waktu setempat diikuti tsunami yang diperkirakan berpotensi mencapai 10 meter di daerah tertentu. Pusat gempa di Honshu sekitar 367 km sebelah timur laut Tokyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com