Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurihnya Bisnis Keripik Tahu Magelang

Kompas.com - 14/03/2011, 02:54 WIB

Inovasinya ini tidak langsung disambut baik di pasaran. Bahkan tidak jarang yang ia dicemooh pemilik toko yang akan dititipi. "Ada yang bilang anjingnya pun tidak doyan makan makanan seperti ini," kata Karyadi mengingat saat-saat sulit memperkenalkan keripik tahunya.

Istri dan keluarganya pun hampir putus asa mendampingi usahanya tersebut karena tidak kunjung laku dan tidak untung dijual.

"Saya tetap tidak putus asa. Saya terus melakukan eksperimen sampai benar-benar memperoleh keripik tahu yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat," katanya. Pada saat bersamaan, dia terjerat utang ke rentenir. Awalnya, ia pinjam uang Rp 4 juta dari rentenir.

"Itu saat-saat sulit. Saya tidak pernah bisa mengambalikan utang karena bunganya sangat tinggi, 10 persen per bulan. Saya benar-benar kapok," kenangnya.

Hingga tahun kedua, usahanya mulai stabil. Pesanan dari luar kota mulai datang sendiri. Setelah itu, istrinya juga mengikuti jejak suaminya, meninggalkan pekerjaan dan fokus pada wirausaha mereka.

Namun, saingan baru mulai bermunculan, bahkan berani menjual jauh lebih murah. Pria yang pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah kota sebagai penemu keripik itu tetap bertahan.

Ia lebih mengoptimalkan manajerial dalam pengelolaan usahanya, sembari bertahan dengan harga dan lebih memaksimalkan kualitas.

"Akhrinya banyak produsen yang gulung tikar karena biaya produksi tidak sesuai hasil yang diperoleh," ujarnya. Keripiknya berhasil bertahan hingga sekarang, bahkan sempat kewalahan menerima pesanan.

Omzetnya kini mencapai Rp 200 juta per bulan. Harga per bal atau 2,5 kg sebesar Rp 64.000  untuk grosir. Harga konsumen Rp 64.000.

Usahanya sekarang sudah maju. Dia pun berhasil mendirikan toko untuk memajang produknya dan aneka produk oleh-oleh khas Magelang.

Sedangkan untuk berusaha mencukupi pesanan, dia mendirikan pabrik seluas 200 meter. Ia juga mampu beli mesin pembuat tahu seharga Rp 120 juta. "Insya Allah pabrik tersebut sebentar lagi bisa berproduksi," terangnya.

Hasil jerih payahnya tersebut juga mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Magelang. Berdasarkan penilaian dan penentuan pemenang penyelenggaraan dan penjaringan kreativitas dan inovasi masyarakat (KREANOVA) tingkat Kota Magelang, pada 25 Agustus 2009, ia mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai penemu/pelopor keripik tahu.

Penghargaan itu diberikan langsung Wali Kota Magelang yang saat itu dijabat Fahriyanto. Karyadi pun merasakan gurihnya bisnis keripik tahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com