Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Devisa 102 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 16/03/2011, 11:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, hingga 10 Maret 2011, cadangan devisa telah mencapai 102,02 miliar dollar AS. Ini sejalan dengan terus membaiknya perekonomian Indonesia.

"Saya optimistis perbaikan ekonomi akan berlanjut dan pertumbuhan ekonomi akan semakin terbuka karena selangkah lagi kita sudah mencapai investment grade," kata Darmin saat pembukaan Rakornas Tim Pengelola Inflasi Daerah II (Rakornas TPID II) di Jakarta, Rabu (16/3/2011).      

Meski ekonomi akan bertumbuh, tekanan inflasi, terutama yang berasal dari kenaikan harga barang pangan, menurutnya akan semakin berat sehingga perlu penanganan secara intensif. "Tekanan inflasi dari gangguan pangan cukup tinggi. Jika tidak ditangani, maka dapat memengaruhi kenaikan harga komoditas dalam kelompok inflasi langsung atau tidak langsung," ujar Darmin dalam acara yang dihadiri Wapres Boediono itu.

Menurut dia, karena tekanan inflasi lebih banyak dipengaruhi gangguan pasokan makanan, penanganannya tidak bisa hanya melalui kebijakan moneter dan memerlukan kebijakan menyeluruh dari pihak-pihak terkait.

Untuk itu, Darmin mengharapkan kerja TPID ke depan bukan saja tukar-menukar informasi, melainkan juga mencari jalan keluar sisi pasokan pangan, yaitu produksi, distribusi, struktur pasar, dan aturan tata niaga. "Bangun komunikasi untuk mengembangkan jejaring sesama TPID karena penting untuk jejaring respons untuk mempercepat pengendalian dan penurunan harga," ucapnya.

Darmin meminta Rakornas TPID ini bisa mendorong pemda untuk punya rencana aksi dalam menghadapi ancaman kenaikan harga pangan. Hal itu disikapi dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi produksi pangan dalam menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem.

Pemda juga harus meningkatkan koordinasi lintas kelembagaan untuk mendukung efektivitas memperkuat hubungan kelembagaan dalam menangani persoalan harga barang pangan dan menetapkan strategi jangka menengah panjang dalam memperbaiki organisasi, struktur pasar, dan tata niaga.

Rakornas TPID yang diselenggarakan BI, Kantor Menko Perekonomian, dan Kemendagri ini dihadiri sekitar 300 peserta yang berasal dari 55 TPID dari 32 provinsi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com