Jakarta, Kompas
”Semua (26 BUMN) ini memberikan andil dalam pendapatan sebesar 90,4 persen. Kontribusinya terhadap laba bersih 92,8 persen dan dari segi aset menyumbang 92,5 persen,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Senin (4/4), seusai pemaparan tertutup kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Keikutsertaan BUMN dalam proyek P3EI tersebut merupakan kelanjutan dari retret BUMN yang diselenggarakan di Istana Bogor, 23 Februari lalu. Diperkirakan, investasi yang dilakukan 26 BUMN itu akan menyerap 6,6 juta tenaga kerja.
Mustafa memaparkan, 26 BUMN itu terdiri atas PT Pertamina, PT PLN, PT Telkom, BRI, Bank Mandiri, PT Pusri, Bank BNI, Perum Bulog, PT PGN, Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, PT Semen Gresik, dan PT Jamsostek. Selanjutnya PT Taspen, PT Antam, PT Timah, PT Bukit Asam, PT Askes, Bank BTN, PT PPA, PT Wijaya Karya, PT Adikarya, PT Perkebunan Nusantara III, PT Perkebunan Nusantara IV, Perum Pegadaian, dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
”Presiden menginstruksikan harus fokus pada 26 BUMN yang memiliki andil besar. Semua sudah dipaparkan dan Presiden memberikan perhatian sangat baik, semua dipelajari, dan dievaluasi satu per satu. Presiden mengatakan ini sudah komprehensif,” katanya.
Dalam rencana induk P3EI ini, menurut Mustafa, akan ada pergeseran rasio fokus percepatan pembangunan ke luar Pulau Jawa. Jika saat ini mungkin rasio pembangunan Jawa-luar Jawa sekitar 60 : 40, ke depan setidaknya bisa 50 : 50. Wilayah Indonesia bagian timur akan lebih diperhatikan, terutama dalam sarana dan prasarana transportasi untuk mewujudkan konektivitas daerah.
Mustafa mencontohkan, PLN dan Pertamina yang mengembangkan receiving terminal di Halmahera.