Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MD, Private Banking, Kepercayaan atau Kecerobohan?

Kompas.com - 12/04/2011, 06:49 WIB

Nah untuk transaksi pertama, ke-dua hingga katakanlah transaksi ke-lima sang nasabahpun tentu masih waspada atas akurasi perintahnya, namun untuk transaksi berikutnya tingkat kepercayaan nasabah sudah melebihi tingkat kewaspadaannya, dengan alasan sibuk, tidak terlalu paham, sangat percaya pada RM dan lain-lain. Dalam kasus MD kemungkinan besar kebocoran terjadi pada titik tersebut. Dan sayangnya hal ini tidak disadari oleh nasabahnya.

Kemudian langkah apa yang harus dilakukan nasabah agar kasus diatas tidak menjadi bumerang bagi nasabah?, dalam hal ini nasabahpun wajib memiliki standar operasional prosedur  (SOP) agar kerugian dapar dihindari, berikut kiat-kiatnya:

1. Meminta kepada RM untuk dikirimi (via elektronik) perkembangan harga meskipun transaksi dana belum dilakukan;
2. Lakukan monitoring perkembangan harga, dilakukan secara independen melalui penyedia layanan monitoring investasi yang tidak terafiliasi dengan bank tersebut;
3. Monitoring, sekali lagi menjadi penting karena monitoring ibarat anda menggunakan kendaraan dan melihat instrumen kendaraan yang tsb sedang berjalan (speedometer pada mobil, altimeter pada pesawat terbang, thermometer mesin, dll);
4. Berikan batas waktu maksimal atas formulir yang telah ditandatangani, misalkan hanya berlaku 5 hari, lebih dari itu wajib untuk bertemu dan menada tangani formulir kembali;
5. Hindari untuk berhubungan dengan RM yang sama lebih dari 6 bulan;
6. Tunjuk pihak ketiga yang mampu memberikan masukan ataupun pendapat tambahan secara objektif selain pihak RM bank tersebut, misalkan seorang konsultan keuangan yang terakreditasi dan bersifat independen, tidak terafiliasi dengan institusi keuangan apapun.

Demikian kiat SOP yang juga harus dilakukan oleh sang nasabah, karena bagaimanapun juga ke aktifan dari nasabah untuk patuh pada SOP yang dibuatnya juga akan membuat para RM menjadi lebih respek dan waspada serta lebih berorientasi kepada kepentingan nasabah bukan kepentingan menjual produk semata. (Taufik Gumulya CFP, Perencana Keuangan independen pada TGRM, pengajar pada beberapa Priority Bank asing)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com