Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Sayuran Meningkat

Kompas.com - 08/05/2011, 17:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mengungkapkan impor sayuran selama 2010 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Budi Daya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Yul Bahar di Jakarta, Minggu (8/5/2011) mengatakan, beberapa tanaman sayuran yang impornya meningkat tersebut justru yang bisa diproduksi di dalam negeri.

Dia mencontohkan komoditas tersebut seperti tomat, bawang merah, wortel, buncis, cabe, bawang daun dan kentang.  "Impor yang cenderung meningkat ini menimbulkan ketergantungan yang berkelanjutan (pada produk luar)," katanya.        Pada 2010, lanjutnya, Indonesia mengimpor tomat sebanyak 10.429 ton, bawang merah 64.247 ton, bawang putih 367.007 ton, cabe 18.358 ton dan kentang 50.384 ton. Sedangkan bawang daun juga diimpor sebanyak 454 ton, begitu juga kacang merah 225 ton dan buncis 7.751 ton sementara sayuran lainnya mencapai 266.436 ton.

Meskipun demikian Yul Bahar mengakui Indonesia juga melakukan ekspor produk-produk sayuran tersebut walaupun masih lebih rendah dibandingkan dengan impor.

Ekspor tomat pada 2010 sebanyak 1.656 ton, bawah merah 13.871 ton, bawang putih 266 ton dan wortel hanya tujuh ton. Sedangkan ekspor bawang daun sebanyak 81 ton, kacang merah 173 ton, buncis 924 ton dan cabe 8.774 ton.

Sementara ekspor kentang pada 2010 sebanyak 8.132 ton serta sayuran lainnya mencapai 109.794 ton. Sebelumnya dalam temu koordinasi kehumasan di Medan Sumatera Utara dia menyatakan, selain masih tingginya tingkat impor sayuran, persoalan lain yang dihadapi saat ini antara lain skala usaha, kegiatan yang kecil-kecil dan tersebar.        Tanpa adanya pola tanam dan produksi yang mengacu pada permintaan dan pasar, tingkat kehilangan hasil yang masih tinggi yakni 20-40 persen  serta ketergantungan pada bahan kimia dalam budidaya sayuran. "Oleh karena itu, peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura berkelanjutan akan menjadi salah salah satu program Ditjen Hortikultura di 2011," katanya.

Upaya peningkatan produksi antara lain dengan pengembangan kawasan sayuran terdiri kawasan intensif, kawasan inisiasi, kawasan sayuran organik dan "alternatif development".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com