Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Mulai Bangkit Lagi

Kompas.com - 09/05/2011, 10:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (9/5/2011) pagi, naik setelah sepanjang pekan lalu terkoreksi karena arus modal asing makin besar masuk ke pasar domestik.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik 25 poin menjadi Rp 8.550 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.575.

Direktur Currency Management Group Farial Anwar di Jakarta, Senin mengatakan, arus dana asing yang masuk ke pasar domestik akan makin besar, setelah kedua pasar yaitu pasar saham dan pasar uang pada pekan lalu terkoreksi. "Rupiah pada pekan lalu tertekan karena melemahnya hampir semua mata uang Asia sehingga memberikan pengaruh negatif terhadap pasar uang Indonesia," katanya.

Menurut dia, melemahnya pasar uang Asia itu juga dimanfaatkan Bank Indonesia (BI) untuk lebih menekan rupiah agar tidak terlalu cepat menguat. "BI tidak ingin rupiah mengalami penguatan yang terlalu mendalam," ujarnya.

Rupiah, lanjut dia, apabila BI tidak menahannya kemungkinan sudah berada di level Rp 8.500 per dollar. "Pada level Rp 8.500 per dollar mata uang Indonesia itu, kemungkinan akan bertahan lama," ucapnya.       Pada KTT ASEAN, menurut dia, Indonesia akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan terjadinya basis produksi dan pasar tunggal ASEAN. "Namun bisa saja Indonesia tenggelam karena diserbu oleh berbagai produksi negara lainnya terutama dari Asia," ucapnya.

Hal ini, lanjut dia, karena Indonesia belum siap menerima serbuan barang produk luar negeri. "Indonesia juga tak membatasi arus modal asing masuk ke pasar domestik," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com