Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Ancam Stop Ekspor Sapi ke Indonesia

Kompas.com - 01/06/2011, 11:50 WIB

WELLINGTON, KOMPAS.com — Opini keras mengenai pelarangan ekspor hewan ternak, terutama sapi hidup dari Australia ke beberapa rumah pemotongan hewan (RPH) di Indonesia, masih terus bergulir. Senator Australia Nick Xenophon berpendapat, penundaan ekspor ini bukan langkah efektif, seharusnya ekspor harus benar-benar dilarang.  Hal ini terkait dengan tayangan jaringan televisi ABC yang menggambarkan pemotongan sapi dengan cara-cara yang tidak manusiawi di beberapa tempat pemotongan hewan tersebut.

"Dari sekitar 120 RPH yang ada di Indonesia, saat ini sudah ada penundaan ekspor ke 11 RPH. Namun, ini baru 9 persen dari solusi yang dijalankan " ujarnya.

Ia menjelaskan, gambar penyiksaan hewan ternak hidup yang tergambar dari cuplikan program acara Four Corner di stasiun televisi ABC pada 30 Mei 2011 itu merupakan aktivitas yang sudah sistemik. "Ini bisa menjadi reputasi buruk untuk Australia," katanya.

Dalam program tayangan acara Four Corners berjudul "A Bloody Business" selama 45 menit, muncul bukti-bukti kuat bahwa tata cara pemotongan sapi melanggar tata cara internasional, di antaranya, sapi yang dipotong masih hidup dan menggelepar selama lebih dari 3 menit. Padahal, standar internasional menghendaki sapi yang disembelih sudah mati dalam masa 30 detik.

Sebelumnya, Australia pun pernah menghentikan ekspor binatang ternak hidup ke Mesir pada 2006. Penghentian ekspor dilakukan karena kekhawatiran adanya tindak penganiayaan dalam pengirimannya, tetapi kemudian pada 2008 keran ekspor kembali dibuka.

Menurut Biro Pusat Statistik Australia, pada periode Januari-Maret 2011, ekspor sapi Australia sebanyak 148.000 ekor. Sementara, menurut ABC, nilai ekspor sapi ke Indonesia senilai 300 juta dollar Australia per tahun dan akan meningkat menjadi 753 juta dollar Australia pada tahun fiskal tahun ini. (Rizki Caturin/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com