Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IRESS: "Participating Interest" Banyak Dinikmati Swasta

Kompas.com - 08/06/2011, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Participating interest (PI) daerah belum dapat memberikan hasil yang optimal bagi daerah. Hal ini dikarenakan aturan operasional yang belum disusun secara lengkap, akurat, dan akuntabel.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, dalam seminar "Menegakkan Kedaulatan Negara: Penguasaan Kembali Blok-blok Migas yang Habis Masa Kontrak," di MPR, Jakarta, Rabu ( 8/6/2011 ).

Terkait ini, pemerintah telah memiliki PP No. 34 tahun 2005 , yang menjamin daerah penghasil migas, dan pemerintah provinsi terkait, untuk ikut mengelola atau memiliki participating interest (PI). "Namun, tampaknya karena aturan operasionalnya belum disusun secara lengkap, akurat, dan akuntabel, PI daerah ini belum memberikan hasil optimal bagi daerah," ungkap Marwan.

Aturan yang tidak lengkap ini, lanjut dia, rawan terhadap praktik perburuan rente yang merugikan. Keuntungan pemilikan PI pun lebih banyak dinikmati oleh kontraktor swasta dibandingkan masyarakat daerah. "Karena 'ketiadaan dana', banyak oknum pemegang kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif daerah, yang terpengaruh, (akhirnya) bekerja sama dengan investor swasta, atau memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi," sebutnya.

Ia menyebutkan salah satu contohnya, yaitu ada sejumlah daerah di Jawa yang "mengerjasamakan" PI-nya dengan swasta dengan pola bagi hasil yang merugikan Pemerintah Daerah Bojonegoro, di blok Cepu. Kasus serupa juga terjadi pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kangean. "Pola kerjasama seperti ini tampaknya terus dipertahankan agar kesempatan berburu rente tetap terbuka," tuturnya.

Padahal, daerah dapat melakukan pinjaman langsung atau bekerja sama dengan BUMN atau Pertamina untuk meminjam kepada lembaga keuangan. Hal ini dapat dilakukan di bawah koordinasi pemerintah pusat.

Oleh sebab itu, ia memberikan rekomendasi agar pemerintah menetapkan ketentuan yang jelas dan transparan, melalui penerbitan PP khusus atau UU Migas baru yang mengatur PI daerah ini, dengan segera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com