Bakrieland Dapat Tawaran Kembangkan Lahan di Jonggol

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mendapat tawaran setidaknya dari tiga perusahaan properti lain untuk mengembangkan lahan ELTY di Jonggol. "Diantaranya ada yang listed company," ujar Head of Investor Relations ELTY Nuzirman Nurdin, Kamis (9/6).

ELTY menyambut baik tawaran tersebut, namun hingga saat ini belum memutuskan bentuk kerja sama yang akan diambil. Alternatifnya, bisa menjual langsung lahan yang ada atau menjadi mitra strategis. "Terus terang kalau mengelola 14.000 hektare sendiri kan susah," ujar Nuzirman.

Salah satu faktor yang menyebabkan lahan di Jonggol menjadi incaran yaitu terkait rencana Pemerintah Daerah Bogor membangun jalan tol baru menuju Puncak, dari Sentul dan melewati Jonggol.

Dia menambahkan, di kawasan Jonggol selain akan ada perumahan, ELTY juga membangun theme park bertajuk The Jungle Land. Theme park tersebut nantinya tak hanya dikelola oleh ELTY, tapi juga bisa menggandeng mitra strategis. Disneyland sempat disebut-sebut menjadi salah satu mitra yang bakal digandeng perseroan. Namun, perseroan masih enggan berkomentar mengenai kabar tersebut.

"Mendapatkan mitra strategis itu butuh waktu. Sambil menunggu kita mulai dulu dengan The Jungle Land. Mungkin akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah bisa diumumkan mitra strategisnya siapa," ujar Presiden Direktur ELTY Hiramsyah S Thaib, Kamis (9/6).

Proyek ELTY lainnya yang juga menjadi incaran perusahaan properti lain adalah di kawasan superblok Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Dari lahan seluas 54 hektare tersebut, yang sudah dikembangkan mencapai 30 hektare. Nuzirman menyebut, ada 3 sampai 4 perusahaan yang berminat di Rasuna Epicentrum. Mereka tertarik untuk mengembangkan 3-8 hektare lahan. Sebelumnya, sempat dikabarkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tertarik membeli lahan di sana.

Dengan rencana pengembangan kawasan cukup besar, ELTY pun memutuskan tak membagikan dividen tahun ini. Laba bersih perseroan tahun lalu sebesar Rp 178,7 miliar akan digunakan untuk memperkuat modal perusahaan. (Astri Karina Bangun/KONTAN)