Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramuwisata Ujung Tombak Pariwisata

Kompas.com - 21/06/2011, 20:21 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Andi Mudhi’uddin mengatakan, pramuwisata memegang peran penting dan termasuk ujung tombak sekaligus sebagai jembatan antara kepentingan wisatawan dengan industri pariwisata. "Pramuwisata bisa menjadi teman, tuan rumah, dan sumber informasi utama bagi wisatawan, sekaligus penghubung dengan budaya lokal dan destinasi pariwisata itu sendiri," katanya di Yogyakarta, Senin (20/6/2011).

Menurut Andi, pramuwisata harus berperan aktif dalam penyusunan pola perjalanan sesuai minat wisatawan, ragam pemasaran, dan pelaksanaan paket wisata. Selain itu pramuwisata dapat membantu menciptakan rute baru yang menjadi alternatif pola wisata. "Menyusun pola di sini untuk penguatan rencana perjalanan wisata, sehingga menjadi kemasan utuh program baru yang meliputi sejarah budaya, seni kerajinan, museum, kuliner, dan keindahan alam," katanya.

Andi mengatakan penyusunan pola ini harus berorientasi pada kepentingan wisatawan, bukan pelaku usaha wisata.

Ia mencontohkan pramuwisata harus berani keluar dari segitiga daya tarik wisata (DTW) di DIY yaitu candi, Malioboro, dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. "Paket memasak, misalnya, dapat dipadukan dengan wisata alam perdesaan. Wisata minat khusus seperti tari, gamelan, dan kegunungapian perlu dipadukan dengan kunjungan lain dalam sebuah paket perjalanan," katanya.

Menurut Andi, eksplorasi wisata di DIY memang membutuhkan  pengorbanan, keberanian, dan kreativitas. "Paket wisata harus terpola dengan baik, sebab seiring kemajuan teknologi informasi, terdapat kecenderungan motivasi wisatawan berkunjung dari satu tempat ke tempat lain dengan reservasi yang cepat," katanya.

Oleh karena itu, paket wisata yang terpola dengan baik akan menjaga DTW tetap menarik, dan tidak membosankan. "Selain itu, pelayanan yang prima dari pramuwisata kepada wisatawan merupakan sarana promosi destinasi yang efektif," katanya.

Andi menambahkan saat ini hendaknya fokus wisata DIY dipindahkan dari wisatawan mancanegara ke wisatawan nusantara yang menempati data jumlah kunjungan terbesar di destinasi DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com