Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur dan Beras Terus Naik

Kompas.com - 01/07/2011, 03:17 WIB

SALATIGA, KOMPAS - Harga telur dan beras terus merangkak naik selama sepekan terakhir. Tingginya permintaan pasar diduga sebagai penyebab sehingga harga diperkirakan akan terus naik sampai bulan Rama- dhan dan Lebaran.

Di Pasar Blauran, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (30/6), misalnya, telur ayam dijual Rp 16.000-Rp 16.500 per kilogram. Padahal, tiga hari lalu, harganya Rp 15.000. Demikian juga beras C4 super yang kini dijual Rp 7.000 per kg atau naik Rp 300 dari sepekan lalu.

Marjanah (53), pedagang bahan pokok di Pasar Blauran, mengatakan, harga telur ayam naik sejak satu bulan terakhir. Bulan lalu, harga telur ayam masih Rp 11.000 per kilogram. Namun, harga terus naik sedikit demi sedikit.

”Permintaan telur memang sedang tinggi. Ini sedang musim orang punya hajat sehingga kebutuhan telur tinggi,” kata Marjanah.

Selain beras dan telur, harga kacang tanah juga naik dari Rp 14.000 per kg menjadi Rp 17.000 per kg. Sementara itu, harga bahan pokok lain seperti minyak goreng, gula pasir, dan terigu masih relatif stabil.

Khusus harga beras di Pasar Bendul Merisi, Surabaya, Jawa Timur, terhitung sejak 1 Juni kenaikannya sudah mencapai Rp 1.000 per kg. Menurut Sudarno, pedagang, harga beras berkisar Rp 6.000-Rp 8.000 per kg.

Berbeda dengan di Salatiga, harga minyak goreng dan gula juga naik. Harga minyak goreng curah kini Rp 10.000 per kg, sementara gula Rp 9.000 per kg. Harga daging sapi Rp 60.700 per kg, sedangkan harga ayam potong Rp 22.000 per kg dan telur ayam Rp 16.000 per kg.

Kenaikan harga kebutuhan pokok, menurut Sudarno, masih terjadi hingga minggu kedua Juli 2011. Kenaikan sulit dihindari karena permintaan pasar cenderung meningkat, terutama beras.

Secara terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Arifin T Hariadi mengatakan, ketersediaan berbagai komoditas bahan pokok sebenarnya aman selama tiga bulan ke depan. Volume stok terus ditingkatkan pada pekan depan menyusul diadakannya rapat koordinasi sejumlah pelaku usaha perdagangan di provinsi ini.

Dipicu harga gabah

Khusus untuk beras di Jawa Timur, kenaikan harga dipicu naiknya harga gabah seiring berakhirnya musim panen. Saat ini harga gabah kering giling mencapai Rp 3.800-Rp 4.000 per kg, padahal saat panen raya bulan lalu masih di bawah Rp 3.500 per kg. Kenaikan harga gabah ini mulai memicu kenaikan harga beras.

”Panen sudah selesai lama. Beras yang ada adalah beras simpanan dan harganya kini sedang tinggi-tingginya,” kata Ruswanto (46), pengepul gabah di Banyuputih, Kecamatan Asembagus, Situbondo.

Di Banyuwangi, gabah kering panen juga sulit didapat, seperti dikatakan Surono (45), pemilik penggilingan padi di Parijatah Wetan. (ETA/NIT/SIR/UTI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com