Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Seharga Rp 26 Juta Bakal Dibangun 1000 Unit

Kompas.com - 01/08/2011, 10:54 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - PT Cipta Griya Sarana Asri, pengembang rumah murah di Balikpapan, Kalimantan Timur, optimistis bisa melanjutkan pembangunan proyek 1.000 unit rumah sejahtera tapak di kawasan Batakan, Balikpapan Timur. Pembiayaan kredit kepemilikan rumah sejahtera tapak (RST) seharga Rp 26 juta ini menggunakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

"Memang, belum keluar aturan teknis atau surat keputusan bersama menteri-menteri mengenai rumah murah. Namun, yang kami gunakan untuk kredit kepemilikan adalah FL PP yang sudah dijalankan pemerintah," kata Karel Soekma Jaya, Direktur Utama PT Cipta Griya Sarana Asri, Minggu (31/7/2011) di Balikpapan.

Bahkan, lanjut Karel, telah ada lima bank yang siap menyalurkan kredit FLPP, yakni BTN, BTN Syariah, Bukopin, Bank Kaltim, dan Bank Jabar Banten. Syarat untuk mendapat FLPP antara lain gaji pokok tidak melebihi Rp 2,5 juta per bulan, dan pokok kredit maksimal Rp 80 juta. Dengan RST yang hendak dibuat PT Cipta seharga Rp 26 juta per unit, Karel yakin FLPP bisa dengan mudah didapat.

Peminat tinggi

Sejak mengumumkan pembangunan RST beberapa pekan lalu, warga Balikpapan langsung merespons. Telah terdaftar sekitar 4.500 peminat, alias jauh melebihi jumlah unit RST. Dengan cicilan per bulan Rp 300.000 dan tanpa uang muka, hal itu merupakan sesuatu yang dicari warga Balikpapan kelas menengah ke bawah.

Rangka rumah tipe 36 di atas lahan 108 meter persegi ini terbuat dari baja ringan model knock down. Dindingnya dari bahan fiber semen (kalsibot) dan beratap genteng metal.

Menurut Karel, harga rumah bisa hanya Rp 26 juta karena pihaknya menghibahkan 1,4 hektar lahan. Dengan kata lain, ia sebenarnya rugi jika menjalankan. Namun, ada tujuan yang hendak dicapai, yakni menunjukkan kepada pemerintah bahwa ada developer mau dan bisa membangun rumah untuk warga miskin non-PNS. Selama ini hanya PNS yang diperhatikan pemerintah.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Kota dan Perumahan Balikpapan, Heri Misnoto, mengingatkan, pemerintah pusat sebenarnya belum mengeluarkan landasan hukum dan petunjuk teknis program rumah murah. Developer jangan terburu-buru yakin akan mendapat kucuran dana dari pemerintah.

"Itu baru tentang aturannya. Belum lagi tentang bagaimana kesiapan sarana dan prasarana. Kemudian, tentang seleksi siapa saja yang bisa mendapat perumahan tersebut. Kami rasa akan sulit, karena harus mengeliminasi banyak orang," ujar Heri. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com