Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembalikan Keunggulan Minyak Atsiri Garut

Kompas.com - 05/08/2011, 02:41 WIB

Hasilnya, ia mendapatkan akar yang lebih panjang, sekitar 7 ton kering, dengan panjang 50 sentimeter-1 meter. ”Hasil ini masih jauh dari vetiver di Thailand yang akarnya mampu mencapai 2 meter,” katanya.

Ede juga konsisten hanya menggunakan pupuk organik. Bahan-bahannya dari kotoran kambing atau pembusukan daun vetiver dan akar vetiver penyulingan. Pemupukan dilakukan rutin dan terjadwal, antara pukul 07.00 dan 12.00.

Selain pola tanam, untuk meningkatkan penjualan di luar negeri, ia mulai mengembangkan metode penanaman organik demi mendapatkan sertifikasi dari The Institute for Marketology, yang berbasis di Swiss, sejak Juli 2011.

Ede bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia dan lembaga Swiss Contact mengembangkan metode yang diklaim pertama dilakukan di Indonesia. Cara itu diyakini akan meningkatkan kualitas vetiver dan harga jual minyak atsiri di Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa. Tahap pertama, penanaman organik dilakukan pada lahan vetiver seluas 5 hektar.

”Sebenarnya, teknis di lapangan sama dengan yang sudah biasa dilakukan petani. Selain penggunaan kompos dan bahan alami, ada pengaturan jarak tanam dan pemilihan bibit. Namun, kami harus lebih tekun mencatat konsep dan metode tanamnya,” katanya.

Ke depan, Ede berharap apa yang dilakukan bisa menginspirasi petani vetiver lainnya. Alasannya, jika menggunakan metode yang tepat, dengan sendirinya vetiver bisa memberikan keuntungan ekonomi yang tinggi.

”Dengan menjaga agar lahan selalu subur dan konsumsi pasar tetap terjaga, petani tentunya sudah mewariskan ’emas’ yang berharga bagi anak cucu kita kelak,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com