Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarinah Ajak Korea dan China Olah Singkong

Kompas.com - 09/08/2011, 07:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Sarinah (Persero) sedang bernegosiasi dengan perusahaan dari China dan Korea Selatan untuk membangun perusahaan pengolahan singkong. Rencananya, kerja sama ini akan berbentuk joint venture. Hal ini dikemukakan oleh President & CEO PT Sarinah (Persero) Jimmy Gani di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin ( 8/8/2011 ).

Perusahaan pengolahan ini diperkirakan akan menelan dana investasi sebesar 90 juta dollar AS. "Kita sudah ada pembicaraan dengan Korea Selatan dan China untuk membentuk satu perusahaan baru di bawah Sarinah untuk pengolahan," ujar Jimmy. 

Kedua negara tersebut dipilih karena Sarinah saat ini mengekspor singkong ke China dan Korea Selatan. Menurut Jimmy, di Negeri Tirai Bambu itu, singkong dijadikan bioetanol. Sementara di Korea Selatan, singkong digunakan untuk campuran minuman.

Rencananya, lanjut dia, minggu depan ekspor akan dilakukan sebesar 5.000 ton dengan nilai 1 juta dollar AS.

Singkong untuk ekspor ini berasal dari Garut, Cilacap, dan sekitarnya. Ekspor pun rencananya ditingkatkan menjadi 100.000 ton tahun depan. Sementara target tahun ini sebesar 50.000 ton.

Jimmy menyebutkan, terlebih dahulu akan dibangun fasilitas pengering seharga 1,5 juta dollar AS-2 juta dollar AS. "Setelah ini (ekspor) bagus, tahun depan kita akan bangun fasilitas dryer (pengering)," lanjutnya.

Dengan keberadaan fasilitas pengering ini, petani dapat mengumpulkan singkong dalam bentuk basah. Sementara ini singkong yang didapatkan dari petani berupa singkong yang sudah dikeringkan. Meskipun demikian, kata dia, tingkat kekeringan sudah cukup bagus."Karena kalau tidak kering, tidak bisa diterima di China dan Korea Selatan," ungkapnya.

Untuk perusahaan pengolahan yang akan berupa joint venture, ia menuturkan, diutamakan kerja sama dengan Korea Selatan. "Korea Selatan punya teknologi terbaik untuk pengolahan singkong ini," kata Jimmy.

Pembentukan perusahaan pengolahan ini pun bisa membantu menyerap tenaga kerja. Pengolahan singkong diharapkan terwujud pada 2013.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com